Kendati demikian, Halsey mengaku tidak kapok meski sudah kena peluru dan siraman gas air mata.
Pelantun 'You Should Be Sad' ini akan melanjutkan aksinya untuk mendukung George Floyd.
George Floyd, pria keturunan Afrika-Amerika meninggal pada 25 Mei lalu diduga karena alami kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian.
Baca Juga: Berada di Puncak Karier, Halsey, Rekan Duet BTS Justru Mengidap Bipolar
Dugaan itu muncul setelah sebuah video viral memperlihatkan polisi menjatuhkan tubuh George Floyd ke tanah lalu menginjak lehernya dengan menggunakan lutut.
George Floyd awalnya ditangkap karena diduga menggunakan uang palsu untuk belanja di sebuah toko swalayan.
Saat ditangkap, George Floyd terekam mengalami kekerasan fisik dari petugas polisi.
Baca Juga: Salah Koreografi, Halsey Akui Sering Diejek Jungkook dan J-Hope BTS
Seorang polisi terlihat menindih leher Floyd menggunakan lututnya hingga ia mengeluh tidak bisa bernapas.
"Lututmu di leherku. Aku tidak bisa bernapas," rintih Floyd yang terbaring tak berdaya di tanah.
Kendati demikian, polisi itu mengabaikan rintihan Floyd dan tetap melanjutkan aksinya.
Baca Juga: Berkat Boy With Luv, BTS Pecahkan Tiga Rekor Dunia, Apa Saja?
Tak lama kemudian, pria malang ini dinyatakan meninggal dunia. (*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Deshinta Nindya A |