Baca Juga: Tertembak Peluru Karet saat Ikut Demo Black Lives Matter, Halsey Alami Luka Memar!
Menurut Dicky, hal ini menunjukkan bahwa Kota Surabaya harus sudah sangat serius merespons penanganan Covid-19.
Selain itu, masyarakat, semua instansi dan pemangku kepentingan juga harus dilibatkan dan terlibat aktif menurunkan angka positif Covid-19.
"Karena bila tidak, bukan mustahil dalam waktu 2-3 minggu ke depan, situasi di Surabaya akan menjadi chaos," jelas dia.
Oleh karena itu, Dicky berpesan agar segera dilakukan peningkatan jumlah testing dan melacak populasi yang dianggap berisiko tinggi.
Misalnya, terhadap orang lanjut usia, orang sakit, anak-anak, dan juga terhadap ibu hamil.
"Saran saya, tempat-tempat ramai ditutup dulu dalam 2 minggu ke depan, sehingga akan mengurangi kecepatan dari penularan," papar Dicky.
"Masyarakat juga harus terus diedukasi tentang pentingnya pengertian new normal dalam artian untuk pencegahan.
"Bukan new normal yang artian kembali hidup bebas dengan gembira ria dan tidak memakai masker, tidak patuh cuci tangan, tidak mengindahkan jaga jarak, dan juga hal-hal lain yang bersifat pencegahan," imbuhnya.
Dicky mengungkapkan, dalam menilai suatu wilayah yang mengalami peningkatan dari hijau ke merah, selalu dilihat pada strategi utama menghadapi pandemi.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |