Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Sempat dikabarkan hilang, sorang satpam ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Satpam perempuan bernama Sugiyanti (33) ini dikabarkan hilang sejak kemarin sore.
Namun pagi harinya, Sugianti ditemukan dalam kondisi tek bernyawa di Sungai Bengawan Solo.
Mengutip dari tribun Jateng pada Sabtu (6/6/2020), jasad Sugianti ditemukan di Sungai Bengawan Solo, tepatynya di Dukuh Cremo, Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Sugiyanti dikabarkan pergi menggunakan sepeda motor Honda Vario.
Hingga akhirnya satu warga bernama Khusnul Aziz mengatakan, ia melihat sepeda motor korban terparkir di pinggir jalan di dekat sungai Bengawan Solo.
"Semalam itu motor korban ditemukan warga karena sampai pukul 01.00 dini hari sepeda tidak ada yang mengambil akhirnya diamankan warga," terang Aziz.
"Setelah di woro-woro itu, akhirnya ada yang datang dan mengaku bahwa motor tersebut milik saudaranya dan motor diamankan saudaranya tersebut," lanjut Aziz.
Akhirnya pihak kepolisian gencar melakukan penyelidikan dan pencarian atas hilangnya Sugiyanti.
Kapolsek Sidoharjo AKP Agung Ari Purnowo mendapat laporan hilangnya Sugiyanti sejak Selasa (2/6/2020) sekitar pukul 09.30 WIB.
Mulanya, Sugianti diketahui keluarga pergi untuk bekerja seperti biasanya.
Namun, pihak perusahaan justru mendatangi rumah korban, dan menyampaikan bahwa Sugianti tidak masuk kerja.
"Pada Rabu (3/6/2020) sekitar pukul 10.00 dari pihak perusahaan tempat dimana korban bekerja datang ke rumah almarhum untuk mencari tahu karena korban tidak masuk kerja".
"Setelah itu pukul 10.30 WIB Polsek Sidoharjo menerima pengaduan dari masyarakat telah menemukan satu unit korban dan sepasang sepatu warna hitam di pinggir sungai Bengawan Solo Dukig Tenggak RT 11 Desa Tenggak," terang Agung.
Agung pun menduga bahwa korban nekat terjun ke aliran sungai Bengawan Solo.
Akhirnya jasad korban ditemukan dikeesokan harinya dan langsung dilakukan evakuasi.
Jasad korban dan sepeda motor yang ditingalkan dikabarkan berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi penemuan.
Jasad Sugianti akhirnya berhasil dievakuasi oleh sejumlah tim gabungan di antaranya, tim SAR gabungan TNI-Polri, BPBD Sragen, PMI, Basernas, PSC 11 119 Sragen dan juga relawan.
Kepala Markas PMI Sragen, Wahdadi mengatakan tim melakukan penjagaan dan penghadangan dengan bantuan lampu bloor ke arah Sungai Bengawan Solo.
Selain itu perahu karet juga telah dipersiapkan untuk pengejaran jika korban dalam keadaan mengambang.
"Tetapi dari malam hingga pagi korban masih belum diketemukan tanda-tanda."
"Pada pukul 6.10 WIB akhirnya jenazah diketemukan mengapung dan langsung dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Dr Soehadi Prijonegoro," terangnya.
Sesuai standar protokol kesehatan covid-19, para tim melakukan evakuasi dengan menggunakan APD lengkap.
Pihak keluarga dan suami, mengaku tidak ada masalah sebelum Sugiyanti dikabarkan meninggal dunia.
"Setelah ditanya hubungan dengan sang istri, dia mengaku tidak ada masalah apa-apa dengan sang istri. Jadi memang belum diketahui secara pasti bunuh diri atau kejahatan lain," pungkasnya.
Melansir dari Kompas, beberapa waktu lalu Tim SAR juga menemukan mayat tanpa identitas hanyut di Sungai Bengawan Solo.
Menurut penjelasan Korlap Tim SAR Elpeje, Mantingan, Ngawi, Suwito, saat itu korban berjenis kelamin laki-laki.
Korban diperkirakan berusia 50 tahun dan terpantau terbawa arus Sungai Bengawan Solo yang deras.
Ciri-ciri jenazah tanpa identitas, itu disebutkan menggunakan celana jeans warna biru, kaos hitam dan pakai gelang di tangan kiri.
“Informasi dari masyarakat daerah Sambungmacan, Sragen, memberitahukan ada orang hanyut di bantaran Bengawan Solo jam 16.45 WIB,” ucap Suwito.
(*)
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |