"Trauma itu tidak muncul langsung. Bahkan sering kali di awal dua minggu pertama, reaksinya tidak langsung ditunjukan walau ada yang langsung. Itu baru muncul berikutnya," jelas Kassandra.
"Nah ini alasannya pergi ke psikolog jangan cuman satu kali," sambungnya.
Trauma yang diderita Aurel ini cukup kuat hingga membuatnya stres dan juga sering menangis.
"Setiap trauma perceraian, itu akan memberikan dampak tertentu bagi pasangan dan anak-anak," papar Kassandra lagi.
"Luka batin itu bisa tinggal selama bertahun-tahun lamanya. Bahkan sampai anak-anak ini dewasa," tambahnya.
Menurut Kassandra, peran orang tua yang seimbang itu sangat penting untuk tumbuh kembang anak.
"Tentu anak memerlukan ayah dan ibunya secara berimbang, sesuai kebutuhan. Ada masa anak perlu ibunya, ada masa anak perlu ayahnya," terangnya.
Nah ini masing-masing harus bisa memberikan perannya untuk proses tumbuh kembang anak," lanjut Kassandra.
(*)
Penulis | : | Maria Novika Diah Siswari |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |