Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Untuk sarapan atau pun camilan, roti tawar sudah jadi kudapam favorit.
Roti tawar juga bisa dinikmati langsung karena rasanya ada yang gurih dan ada yang manis.
Begitu disukainya, di negara-negara berbahasa Inggris ada ungkapan "best thing since sliced bread" ketika ada sebuah penemuan benda yang keren.
Hal ini karena roti tawar dianggap sebagai salah satu penemuan terbaik.
Baca Juga: Resep Tekwan Khas Palembang, Sajian Sup Ikan yang Ternyata Punya Sejarah Unik pada Namanya
Nah, meski roti sudah ada sejak peradaban awal manusia, untuk roti tawar potong termasuk penemuan yang baru.
Menurut situs History manusia sudah mengonsumsi roti sekitar 30.000 tahun yang lalu.
Tapi, roti tawar potong baru dikonsumsi manusia di awal abad ke-20, tepatnya tahun 1928.
Sebelumnya, jika akan membuat roti isi, roti utuh harus dipotong menggunakan pisau.
Baca Juga: Terbongkar Cara Membuat Bakpia Khas Yogyakarta yang Lezat Berlapis, Ternyata Ada 3 Rahasia!
Nah, kalau ingin membuat roti sendiri memang terlihat gampang-gamoang susah.
Namun, jika kita tahu tips dan triknya, membuat adonan roti ternyata sangat mudah.
Membuat roti sendiri di rumah pasti lebih memuaskan.
Selain itu, pasti lebih bersih karena kita sendiri yang mengontrol pembuatannya.
Baca Juga: Terkuak! Inilah Alasan Kenapa Ada Orang Suka Makan Pedas, Ahli Ungkap Fakta Mengejutkan
Bisa membuat roti yang enak dan cantik sempurna ala bakery merupakan impian setiap ibu di rumah.
Tetapi tak jarang, roti malah tidak mengembang.
Hal ini pasti langsung membuat mood jelek, apalagi kalau kita sudah susah payah mengikuti setiap langkah dalam resep membuat roti.
Dilansir Grid.ID dari Taste of Home via Kompas.com, supaya adonan roti tawar mengembang sempurna, hindari 8 kesalahan berikut:
1. Ragi kering dan lama
Kalau pakai ragi kering yang terlalu lama maka adonan roti tidak akan mengembang.
Sebaiknya pakai ragi kering yang masih baru beli, jangan pakai yang sudah mendekati tanggal kedaluwarsa atau terlalu lama disimpan.
Sebelum mencampur ragi kering dengan tepung, periksa dulu apakah ragi masih aktif atau tidak.
Caranya, campurkan 1 saset ragi kering dengan 1/2 cup air hangat dan 1 sdt gula.
Kemudian aduk sebentar dan tunggu selama 5-10 menit.
Bila setelah didiamkan muncul banyak gelembung, artinya ragi masih aktif.
Sebaliknya, tak muncul cukup banyak gelembung maka ragi sudah tak dapat dipakai.
Itulah mengapa pada hampir setiap resep yang membutuhkan ragi kering seperti roti tawar, ada proses mencampur dan mendiamkan ragi kering plus air hangat.
Baca Juga: Melon Dipercaya Mampu Jaga Jantung, Coba Diolah Jadi Es Melon Serut! Dijamin Segarnya Kelewat Batas
2. Air terlalu panas
Saat proses membuktikan keaktifan ragi kering, seharusnya pakai air hangat dengan suhu 40-46 derajat celsius.
Kalau pakai air dengan suhu di atas 46 derajat celsius alias terlalu panas, hal itu akan mematikan ragi dan tidak bisa membuat adonan mengembang.
3. Suhu dapur terlalu dingin
Setelah memastikan ragi aktif, kita dapat mencampurkannya dengan tepung.
Proses selanjutnya, mendiamkan adonan agar mengembang setidaknya 2 kali lipat ukuran semula.
Baca Juga: Habis Lebaran Kamu Jadi Lebar? Yuk Intip Tips Turunkan Berat Badan Ampuh Tanpa Olahraga atau Diet
Pada proses tersebut, adonan sebaiknya didiamkan pada suhu ruang yang terbilang cukup hangat.
Namun, bila suhu dapur terlalu dingin misalnya sedang musim hujan di Indonesia, sebaiknya cari tempat hangat untuk mendiamkan adonan.
4. Terlalu banyak garam
Selain air yang terlalu panas, garam juga jadi bahan yang mampu mematikan kemampuan ragi untuk mengembang.
Bila memerlukan garam, pastikan untuk mengukurnya dengan tepat. Jangan tambahkan garam bersamaan dengan campuran ragi.
Baca Juga: Luar Biasa! Deretan Makanan dan Minuman Ini Bisa Tahan Sangat Lama, Bahkan ada yang Sampai 25 Tahun
Masukkan setelah adonan tepung terbentuk.
5. Terlalu banyak tepung
Bahan yang dipakai melebihi takaran mengakibatkan adonan roti gagal mengembang.
Termasuk bila kebanyakan tepung, maka adonan menjadi padat dan kering.
Sementara dibutuhkan adonan yang sedikit lengket dan elastis untuk roti tawar.
Timbanglah tepung sesuai takaran.
Ketika menguleni adonan pun, tambahan tepung jangan terlalu banyak.
6. Pakai tepung gandum utuh
Ciri khas adonan roti adalah adanya helai gluten yang membuat tekstur roti sedikit berongga.
Untuk mendapatkannya, harus pakai tepung terigu serbaguna.
Tepung gandum utuh atau tepung alteratif lain susah menghasilkan gluten, bahkan kadang tidak muncul gluten sama sekali.
Bila ingin memakai tepung gandum utuh atau tepung alternatif lain, sebaiknya mengikuti resep roti tawar yang khusus menggunakan tepung tersebut.
7. Adonan tidak ditutup
Saat mendiamkan adonan roti tawar agar mengembang, wadah adonan harus ditutup.
Biasanya ada yang menutupnya pakai serbet, udara bisa masuk melalui pori serbet.
Walaupun tetap mengembang tapi udara dapat membuat adonan mengering dan permukaannya jadi kering, maka adonan tak lagi elastis.
Sehingga sebaiknya tutup wadah adonan pakai plastic wrap untuk hasil adonan mengembang sempurna.
Kalau khawatir adonan akan lengket pada plastic wrap, semprot dulu dengan minyak.
8. Menggunakan panggang yang kekecilan
Takaran bahan sudah tepat, ragi kering aktif, adonan kalis dan terlihat mengembang, tetapi terkadang hasil roti tawar terlalu bantet.
Untuk menghindari hal tersebut, pakai wadah untuk memanggang yang tepat.
Pakai panci besi tebal untuk membuat roti, pastikan tingginya sekitar 22-23 sentimeter.
Kalau bikin pakai panci, roti tawar bentuknya agak bulat dan melebar.
Jika ingin bentuknya sedikit tinggi, bisa coba gunakan panci yang diameternya tidak terlalu lebar.
(*)
Source | : | Kompas.com,sajiansedap.grid.id,Bobo.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |