"Mohon maaf atas kendala yang dialami saat ini ya Kak.
Agar admin dapat melakukan pengecekan dapat dibantu Id pelanggannya via DM ya.Trims -Riko," tulis admin akun twitter @pln_123.
Mengetahui hal itu, Tompi pun langsung gercep membalas PLN dan mengaku akan segera mengirimkan ID pelanggan ke PLN.
Baca Juga: Nasib Trio Lestari Walau Tanpa Glenn Fredly, Tompi: Tidak Ada yang Bisa Menggantikan dan Digantikan
Tak hanya itu, ia juga mengatakan kepada PLN bahwa kantor miliknya telah tutup selama 3 bulan.
"Besok saya kirim ya. Itu kantor kosong gak dipake karena hampir 3 bulan tutup," jawabnya.
Besok sy kirim ya. Itu kantor kosong gak dipake krn hampir 3 bulan tutup https://t.co/O3e0cKVrch
— dr tompi spBP (@dr_tompi) June 10, 2020
Keesokan harinya, tagihan listrik Tompi yang mengalami lonjakan tersebut akhirnya terkuak usai dirinya berkomunikasi dengan pihak PLN.
Ia pun menyampaikan kepada publik bahwa selalu ada tarif minimum yang harus dibayarkan meski tak ada pemakaian.
Namun ia kesal lantaran hal semacam itu tak disampaikan secara gamblang oleh PLN hingga membuat masyarakat bingung dan berpikir negatif.
"Pada tahu gak , kalo PLN itu ternyata : ada tarif minimum yang harus dibayarkan meski gak ada pemakaian (kecuali sistem prepaid / token isi ulang)".
"Nah kasus di gue ternyata harus bayar 2.1 jt per bulan meski gak dipake. Yang disayangkan adalah hal-hal begini 'kurang terinfokan' di awal," tambahnya.
Pada tahu gak , kl PLN itu ternyata : ada tarif minimum yg harus dibayarkan meski gak ada pemakaian ( kecuali sistem prepaid / token isi ulang). Nah kasus di gw ternyata harus bayar 2.1 jt per bulan meski gak dipake. Yg disayangkan adalah hal2 bgini “kurang terinfokan “ di awal
— dr tompi spBP (@dr_tompi) June 11, 2020
Mengetahui hal itu, Tompi pun mengkritik PLN dan meminta agar dapat membenahi komunikasi publiknya.
"Saya rasa PLN perlu memperbaiki KOMUNIKASI PUBLIKnya dan lebih lugas / gamblang dalam penjelasan," tulis Tompi dalam cuitannya yang lain.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Deshinta Nindya A |