Tidak tertutup kemungkinan bahwa pembahasan mengenai ruang-ruang publik pascapandemi ini juga dapat ditelisik bersama aspek-aspek pendukung ekosistem seni budaya lainnya, seperti keterhubungannya dengan seniman serta khalayak luas, pemaknaan kembali konsep ruang/melting pot kreativitas, tata kebijakan pemerintah, serta inovasi pengelolaan ruang publik seni budaya.
Seiring laku sejarah dan perkembangan kebudayaan, kota-kota mulanya diciptakan sebagai ruang bertemu bagi berbagai kalangan; tempat aneka interaksi yang menunjang kehidupan masyarakatnya.
Dia merupakan sebuah ruang publik, yang terus membangun dirinya menjadi suatu sistem besar yang dijalankan secara bersama-sama oleh mereka yang berada, tumbuh, dan bergantung kepadanya.
Dari sinilah, arus perputaran ekonomi, mobilitas sosial, serta tidak tertutup pergulatan ide-ide kebudayaan mengemuka, dengan aneka rupa dinamika yang mengalir, cair, sekaligus mewarnai napas hidup kota tersebut.
Lebih lanjut, para Narasumber akan berbagi pengalaman dan pemahamannya tentang makna strategis kehadiran sebuah ruang publik seni budaya.
Sebagaimana kerap diungkapkan, ruang publik memang tak bisa menyelesaikan hal-hal nyata secara langsung, semisal persoalan sanitasi, pendidikan, transportasi, hingga kebijakan ekonomi yang berpihak bagi berbagai kalangan masyarakat.
Namun, ruang publik itu setidaknya dapat menjadi wahana pergulatan ide atas bagaimana sebuah wilayah dan ruang hidup seharusnya dibangun, dihuni, dan dicintai bersama, tambah Dinartisti.
Baca Juga: Tak Mau Menikah Lagi, Nafa Urbach Sudah Tutup Hatinya Rapat-Rapat untuk Pria Manapun
Diskusi daring ini merupakan bagian dari program Teras Bentara yang diselenggarakan Bentara Budaya untuk mengisi kegiatan seni budaya selama pandemi.
Selain diskusi melalui zoom dan perbincangan tayang langsung di Instagram bersama para seniman, Teras Bentara juga menyajikan unggahan video dan foto terkait karya-karya seni maupun kilas balik peristiwa yang telah hadir di Bentara Budaya.
Acara ini terbuka untuk umum, pendaftaran dapat melalui Linktr.ee/KognisiKG.
(*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |