Harga yang ditawarkan juga bervariatif mulai dari Rp 1-5 juta.
Dilansir dari Kompas.com, ternyata tren bersepeda dan lonjakan penjualannya bukan cuma terjadi di Indonesia.
Fenomena ini juga terjadi hampir di seluruh dunia gara-gara pandemi.
Di Amerika Serikat, rak-rak penjualan sepeda di swalayan besar seperti Walmart dan Target terlihat kosong.
Toko-toko sepeda juga kebanjiran pembeli yang mencari “sepeda keluarga” yang harganya lebih terjangkau.
Melonjaknya penjualan sepeda dalam dua bulan terakhir ini bahkan disebut yang terbesar di AS sejak krisis minyak tahun 1970.
Tren bersepeda itu juga ditemui di kota-kota yang jalan rayanya sering macet seperti Manila, Filipina, dan Roma, Italia.
Pemerintah setempat bahkan membuat jalur khusus sepeda untuk mengakomodasi peningkatkan pesepeda.
Di London, Inggris, pemerintah kota juga berencana untuk melarang mobil dari beberapa jalan.
Pemilik toko sepeda di Manila mengatakan, permintaan sepeda sangat besar dan telah melebihi masa Natal.
Sementara itu, meledaknya penjualan sepeda di Italia juga dipicu oleh pemberian insentif dari pemerintah sampai 60 persen dari harga sepeda.
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |