"Kapasitas suplai dari commuter line sudah maksimal. Apabila tidak ada penanganan dari sisi 'demand', potensi penumpukan ini yang jika tidak ditangani dengan baik, akan menjadi kondisi yang tidak diharapkan," kata Didiek.
Dalam kesempatan yang sama, PT Kereta Commuter Indonesia masih mengikuti aturan pembatasan jumlah penumpang sejumlah 35-40 persen atau sekitar 74 orang per kereta untuk menjaga jarak aman antar pengguna KRL.
Sebelumnya, VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, PT KCI mengimbau para pengguna KRL untuk tidak bicara secara langsung maupun melalui telepon genggam selama berada di dalam kereta.
Hal ini dilakukan mengingat penularan virus Corona adalah melalui droplet atau cairan yang dapat keluar dari mulut dan hidung saat kita batuk, bersin, maupun berbicara.
Selain itu, pengguna KRL tetap diwajibkan untuk selalu menggunakan masker dan mengikuti pemeriksaan suhu tubuh.
"Kami juga meminta pengguna KRL untuk memanfaatkan fasilitas wastafel tambahan yang ada di stasiun untuk cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum dan sesudah naik KRL," ujarnya.
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | Kompas.com,Tribunnews |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |