Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sejak beberapa terakhir, ribuan penumpang tampak menumpuk di sejumlah stasiun kereta rel listrik (KRL).
Terlihat antrean mengular panjang hingga ke luar area stasiun.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang pada awal pekan mendatang, dengan banyaknya perusahaan dan instansi pemerintah yang telah menerapkan bekerja dari kantor (work from office).
Selain perusahaan swasta dan instansi pemerintah, sejumlah pusat perbelanjaan di DKI Jakarta juga sudah mulai dibuka, sehingga tidak menutup kemungkinan jumlah pengguna commuter line atau KRL yang didominasi oleh pekerja pada Senin akan meningkat signifikan.
Mengantisipasi lonjakan penumpang, Senin (22/6/2020), PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengimbau pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) patuhi protokol kesehatan.
VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, mengatakan bila meliihat tren volume penumpang pada dua pekan terakhir, terlihat setiap hari Senin atau awal pekan terjadi peningkatan penumpang.
Baca Juga: Kocak! Akibat Ngantuk Berat, Pria Ini Ketiduran hingga Terkunci di KRL: Panik Mau Nangis, Tapi Lucu
"Pada tanggal 8 Juni 2020 saja, pengguna KRL mencapai 300 ribu orang, dan pada 15 Juni 2020 bertambah menjadi 342 ribu orang," ucap Anne dalam keterangannya, Minggu (21/6/2020).
"Selain itu untuk mengantisipasi kepadatan di kereta, kami juga menyiapkan jadwal kereta dengan pemberangkatan yang bukan stasiun awal namun termasuk dari stasiun dengan jumlah pengguna KRL terbesar," lanjutnya.
Pemberangkatan KRL tersebut, kata Anne, tersedia pada Stasiun Cilebut, Bojonggede, Citayam, Tambun, dan Sudimara.
Menurut Anne, pada hari Senin biasanya selalu menjadi hari yang jumlah pengguna KRL tertinggi.
Maka dari itu KCI berharap pengguna KRL, dapat bekerja sama untuk tetap tertib dan disiplin protokol kesehatan.
"Kami juga terus mendukung dan mengharapkan berbagai lembaga, instansi pemerintah, dan dunia usaha dapat menerapkan sistem jam kerja bertahap bagi karyawannya," ucap Anne.
Baca Juga: Menguak Fakta Dibalik Mahalnya Uang Koin Rp 1.000 Kelapa Sawit, BI: Susah Kalau Sudah Dianggap Seni!
Dengan adanya penerapan jam kerja bertahap ini, lanjut Anne, dapat mengurangi kepadatan di stasiun oleh pengguna KRL dan mengurangi waktu tunggu para pengguna.
"Belajar dari seminggu lalu pada hari Senin tanggal 8 Juni 2020 terdapat penambahan penumpang KRL dalam jumlah signifikan," kata Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo dikutip, Minggu (14/6/2020).
Namun demikian, Didiek mengaku bahwa kapasitas yang telah disiapkan oleh KAI dan KCI telah dilakukan secara maksimal.
Baca Juga: Berniat Usir Kera, Pria Ini Kaget Bukan Kepalang saat Tidak Sengaja Injak Ular Piton 6,5 Meter!
Oleh karena itu, puncak terjadinya penumpukan penumpang harus diatur agar terjadi keseimbangan supply-demand.
"Kapasitas suplai dari commuter line sudah maksimal. Apabila tidak ada penanganan dari sisi 'demand', potensi penumpukan ini yang jika tidak ditangani dengan baik, akan menjadi kondisi yang tidak diharapkan," kata Didiek.
Dalam kesempatan yang sama, PT Kereta Commuter Indonesia masih mengikuti aturan pembatasan jumlah penumpang sejumlah 35-40 persen atau sekitar 74 orang per kereta untuk menjaga jarak aman antar pengguna KRL.
Sebelumnya, VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, PT KCI mengimbau para pengguna KRL untuk tidak bicara secara langsung maupun melalui telepon genggam selama berada di dalam kereta.
Hal ini dilakukan mengingat penularan virus Corona adalah melalui droplet atau cairan yang dapat keluar dari mulut dan hidung saat kita batuk, bersin, maupun berbicara.
Selain itu, pengguna KRL tetap diwajibkan untuk selalu menggunakan masker dan mengikuti pemeriksaan suhu tubuh.
"Kami juga meminta pengguna KRL untuk memanfaatkan fasilitas wastafel tambahan yang ada di stasiun untuk cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum dan sesudah naik KRL," ujarnya.
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | Kompas.com,Tribunnews |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |