Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Pembunuhan sadis yang menimpa kakak beradik di Medan akhirnya telah terungkap.
Seorang ayah tiri, dikabarkan telah membunuh anaknya dengan cara yang tak lazim.
Tragedi mengenaskan ini mulanya dipicu dari IF(10) dan RA(5) meminta uang jajan pada ayah sambungnya untuk membeli es krim.
Seperti dikutip dari Grid.ID sebelumnya, kakak beradik ini ditemukan tewas penuh luka dan dibuang begitu saja ke dalam parit.
Mengetahui hal tersebut, ayah dan ibu kandung korban meminta agar pelaku segera ditemukan dan dihukum dengan hal serupa.
Muhammad Arif (32) selaku ayah kandung korban dari Ikhsan Fatahilah (IF), mengaku sangat kaget dan geram mendengar berita tersebut.
"Sangat kesal, penasaran, pengin saja lihat wajah pelakunya kayak mana. Biar cepat ditangkap," ucapnya.
"Kenapa bisa setega itu, gara-gara dua buah es krim saja," imbuhnya.
Sementara itu melansir informasi terbaru dari Tribun Medan pada Selasa (23/6/2020), Fathuljanah selaku ibu korban meminta agar ayah sambung anak-anaknya itu dihukum dengan hal serupa.
Fathuljanah meminta agar suaminya Rahmadsyah merasakan derita seperti yang dirasakan anak-anaknya.
"Aku minta sama polisi, supaya dia (tersangka) dihukum mati, seperti anak saya."
"Ditembak mati, kayak mana dibuat sama anakku mati, kek gitulah dibuat sama dia. Aku mau hukuman mati untuk dia," ujar Fathuljanah.
Dari keterangan yang di dapatkan, Fathuljanah sebenarnya telah memginginkan bercerai dengan suaminya itu.
Sebab Fathuljanah telah memahami bahwa suaminya memiliki sikap yang kasar dan kerap kali melakukan penganiayaan.
Fathuljanah bahkan mengaku bahwa dirinya nyaris tewas di tangan sang suami sebanyak dua kali.
Namun, Fathuljanah kembali luluh setelah suaminya minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Kini, setelah berhasil membunuh kedua anaknya, pelaku malah mengabarkan pada istrinya melalui sebuah pesan.
Fathuljanah akhirnya membongkar dan membeberkan isi pesan yang telah dikirimkan oleh suaminya.
Sejak kejadian berlangsung pada Sabtu (20/6/2020), pelaku dikabarkan tidak menunjukkan batang hidungnya lagi di rumah.
"Dia berkomunikasi via messenger. Dan mengatakan pada saya kalau dia dihantui, didatangi, saya pun enggak percaya," ujar Fathuljanah.
"Aku enggak ngeh juga dengan chat dia itu," imbuhnya.
Hingga akhirnya pelaku mengakui apabila dirinya telah membunuh anak-anaknya.
Selain itu, pelaku juga menunjukkan di mana lokasi pembuangan jasad anaknya.
"Barulah dia bilang 'Maafin aku ya, mungkin kesalahan aku enggak kau maafin, anakmu dah kubunuh gara-gara minta es krim. Jadi karena aku bilang enggak ada duit, anakmu bilang udah mamah kawin aja lagi ku suruh biar punya papah muda, katanya. Geram aku, ku getuki kepala anakmu sampai mati'," ungkap Fathuljanah.
Mendapati pesan tersebut, Fathuljanah mengaku masih tak percaya.
Akhirnya ia pun menanyakan dimana keberadaan anak-anaknya, dan benar saja Fathuljanah dikagetkan dengan penemuan jasad anaknya dalam kondisi yang mengenaskan.
"Saya langsung tanya di mana mayat anak itu. Lalu saya tanya dimana ditaruhnya mayat itu. Dia jawab, 'Satu di parit, satu di sampah, aku tutupin tripleks dengan seng’," ujarnya.
Baca Juga: Tak Kuat Tahan Gairah, Seorang Pria Nekat Memerkosa Saat Lihat Rekan Kerjanya Ganti Baju
"Yang pertama dapat si abang, dia ketimpa seng. Dan, dua jam lagi baru dapat si adiknya," cerita Fathuljanah.
(*)
Source | : | Tribun Medan,Grid.ID |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |