Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Makanan dengan rasa pedas telah menjadi konsumsi favorit bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Bahkan rasanya kurang pas bila makan tak dicampur dengan sambal yang bisa membuat makanan menjadi pedas dan menggugah selera.
Rasa pedas di lidah bukan hanya efektif menambah nafsu makan, tapi juga berkhasiat mengatasi sejumlah keluhan penyakit.
Baca Juga: Awalnya Tak Berencana Keluarkan Lagu Baru Tahun Ini, Agnez Mo Buka Suara: Ini Waktu yang Tepat
Selama berabad-abad, cabai telah digunakan sebagai obat untuk peradangan serta melancarkan sirkulasi darah.
Faktanya, dengan darah yang mengalir lebih cepat, tubuh akan lebih cepat menggantikan sel-sel yang rusak dan juga mengeluarkan toksin dari tubuh.
Tentu saja, makanan pedas ini harus dikonsumsi secara bijaksana, terutama jika kamu memiliki perut yang sensitif atau tidak bisa menoleransi makanan pedas.
Menurut beberapa penelitian, konsumsi cabai memiliki beberapa khasiat, diantaranya:
- Menurunkan berat badan
- Menyehatkan jantung
- Melancarkan sirkulasi darah
- Anti kanker
- Meningkatkan fungsi pencernaan
- Menghilangkan gejala flu
- Membuat tidur lebih nyenyak
- Menjaga mood
Lebih lanjut, ternyata tumbuhan penghasil rasa pedas ini sangat mudah ditanam di rumah.
Nantinya kamu bisa memasak beragam hidangan berbahan cabai dari kebunmu sendiri.
Baca Juga: Pentingnya Kewaspadaan Terhadap Covid-19, Bisnis Asuransi Semakin Mekar di Tengah Pandemi
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Sarah Adipayanti, selaku Learning Coordinator Kebun Kumara menjabarkan tips menanam cabai di rumah.
Pastikan kamu memiliki benih cabai yang baik untuk ditanam.
Bibit cabai yang bagus bisa didapatkan dari buah cabai yang kualitasnya baik pula, diambil dari buah cabai yang segar dan ukurannya besar.
“Kita bisa kok langsung ambil benih cabai yang ada di dapur itu juga bisa langsung ditanam, yang penting perawatannya aja, jadi kebutuhan mataharinya terpenuhi, kebutuhan airnya dan kebutuhan tanamnya,” jelas Sarah.
Sebelum ditanam, benih cabai perlu direndam supaya tahu mana benih yang kopong dan mana yang tidak.
Cara mengetahuinya, rendam benih cabai.
Kalau mengapung, berarti itu benih kopong.
Setelah direndam, jemur benih cabai terlebih dahulu, supaya tidak busuk.
Proses penjemuran di bawah matahari berlangsung selama 3-5 hari.
Namun setelah dijemur, biji cabai juga bisa direndam kembali untuk merangsang akar agar cepat tumbuh.
Baca Juga: Tak Akan Habis 7 Turunan, Inilah 10 Gaji Youtuber Terbesar di Indonesia! Channel Baim Paula Unggul
Setelah itu cabai bisa langsung ditanam.
Waktu panen cabai akan berlangsung selama 5-6 bulan setelah ditaman.
Lebih lanjut, pertumbuhan cabai bergantung pada kualitas media tanamnya.
Kandungan tanah, pupuk, dan faktor lain dalam media tanam harus diperhitungkan.
Menentukan media tanam juga sangat berpengaruh pada tanaman.
Media tanam yang dianjurkan bisa mencampurkan sekam, kompos, pupuk kandang, dan tanah dengan perbandingan 2:1:1:2.
Selain itu cabai akan memiliki ukuran yang besar jika media tanam dicampur dengan sedikit tanah merah.
Sebenarnya tidak perlu memberikan pupuk setiap hari pada tanaman.
Sebab nanti tanaman tidak bisa tumbuh maksimal dan malah overdosis.
Baca Juga: Viral Kisah Penumpang Terkunci di KRL Bekasi, Jangan Panik! Ini yang Harus Dilakukan
“Lebih baik lihat kondisi tanamannya dulu jangan langsung diberikan pupuk setiap harinya,” papar wanita yang akrab disapa Ara ini.
Saat kondisi tanaman layu bisa disiram air terlebih dahulu karena bisa saja kurang air.
Namun jika masih layu bisa ditambahkan pupuk.
Tanah berfungsi sebagai penghantar makanan bagi tumbuhan sehingga penting untuk menentukan kandungan di dalamnya.
“Tapi tergantung ada orang yang kasihnya (pupuk) seminggu sekali, ada yang sebulan sekali,” jelas Sarah.
(*)
Efektif Turunkan Kolesterol Jahat, Inilah 7 Manfaat Jahe, Bisa Dijadikan Infused Water atau Wedang Jahe
Source | : | Kompas.com,kesehatan.kontan.co.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |