Rahmadan mengaku bahwa kejadian tersebut telah berlangsung pada Sabtu (20/6/2020) lalu.
Mulanya ia dan empat anggota lain datang kesana untuk mengecek proyek jalan yang ada di sana.
Mereka datang dengan tujuan hendak menanyakan berbagai persoalan pembangunan jalan rigit beton yang tengah dikerjakan di daerah tersebut.
"Tapi kami tidak bertemu dengan kepala tukangnya. Wajar kalau kami mengecek proyek itu, kami ini BPD, kami mau tau proyek itu dari mana, karena papan proyeknya tidak ada," ujarnya.
Lantaran tak bertemu kepala tukang, kelima anggota BPD itu kembali datang pada Minggu (21/6/2020).
Namun, di tengah perjalanan menuju proyek, mereka di telepon oleh Kades setempat agar datang kerumahnya.
"Nah pas kami di rumahnya, dia (Kades) marah-marah, dia dapat laporan dari pemborong menuduh kami mau nyetop proyek itu padahal tidak, ini salah paham saja," ujarnya.
Saat dikonfirmasi oleh Tribun Sumsel pada Rabu (24/6/2020), sang kades tak membantah kejadian tersebut, ia mengaku sudah dipanggil Camat, untuk melakukan mediasi.
"Saya sudah dipanggil Camat tadi, kami sudah mediasi di kantor Camat," ujarnya.
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |