Padahal, bisa jadi itu tanda tubuh mengalami sesuatu. Untuk menghindari serangan jantung saat berolahraga, tidak ada pilihan lain selain melakukan medical check up.
Vito mengungkapkan, medical check up memang tidak menjamin seseorang terlepas dari risiko serangan jantung.
Namun 80 persen bisa mencegah.
Indikasi Serangan Jantung
Vito menjelaskan, orang yang terkena serangan jantung biasanya sakit dada seperti ditekan benda berat.
Rasa sakit itu bisa menyebar ke tangan sebelah kiri seperti kebas dan keram, sampai menjalar ke punggung.
Biasanya disertai dengan keringat dingin.
Namun, ada pula orang yang tidak merasakan gejala tersebut saat mengalami serangan jantung.
Sebab, ada orang yang hanya mengalami sesak nafas saja.
“Kalau kita sedang olahraga dan merasakan sakit dada, sesak nafas yang berat, keringat dingin dan ingin pingsan, itu tanda ada sesuatu yang enggak beres,” ungkap dia.
Dalam keadaan seperti itu harus segera mencari pertolongan medis, tidak bisa ditunda-tunda lagi.
"Bila orang tersebut pingsan, rabalah nadinya, kemudian lakukan CPR," kata Vito.
“Bersepedalah di tempat datar dengan intensitas ringan hingga sedang. Olahraga yang sehat itu, ringan tapi lama. Seperti bersepeda santai atau jalan kaki selama satu jam,” kata Ketua Pusat Penelitian Kardiovaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof A Purba.
Purba menggambarkan rumus sederhana olahraga sehat, yakni, orang tersebut masih dapat berbicara dengan baik bersama teman di sekitarnya saat berolahraga.
"Tidak ngos-ngosan," tandasnya.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |