Laporan Wartawan Grid.ID - Daniel Ahmad
Grid.ID - Banyak pelajaran positif yang bisa dipetik dari orang hebat seperti PK Ojong, pendiri Kompas.
Seperti yang diceritakan anak bungsunya, Mariani Ojong, menilai PK Ojong memiliki sifat tegas namun lembut.
Hal ini disampaikannya saat ditemui tim Grid.ID di acara ziarah yang merupakan rangkaian acara peringatan HUT ke-55 Harian Kompas di kawasan Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (28/6/2020).
“Kalau yang saya ingat orangnya keras tapi hatinya lembut,” buka Mariani.
Selain lembut, PK Ojong juga merupakan sosok yang perhatian.
“Saya ingat, dulu ada karyawan yang telat datangnya, lalu ditanya 'kamu punya jam apa enggak?', karena dilihat enggak pakai jam tangan lalu besoknya dibelikan jam tangan oleh ayah saya,” ujarnya.
Tak hanya perhatinnya pada yang telat, sang ayah juga peduli pada karyawan yang mendapatkan giliran kerja malam.
“Terus kalau sama yang kerja malam, itu perhatiannga sama karyawan itu dikasih telur rebus dan bubur kacang hijau,” katanya.
“Itu rasa berterima kasih beliau atas kinerja karyawan,” sambungnya.
“Tentunya kalo enggak ada karyawan gak bisa maju juga,” tutup Mariani.
Dalam ziarah ini turut serta CEO KG Lilik Oetama, CEO KG Media Andy Budiman, Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuedjo, dan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra.
Acara yang berlangsung selama lebih kurang 1 jam ini diawali dengan mengheningkan cipta, pembukaan oleh Liliek Oetama, Mariani Ojong, dan ditutup oleh doa dan harapan untuk PK Ojong dan Kompas Gramedia.
Warisan PK Ojong dan Jakoeb Oetama dimulai saat keduanya membangun Harian Kompas 55 tahun silam hari ini.
Ziarah ke makam PK Ojong, salah satu pendiri Kompas, sudah menjadi tradisi bagi para petinggi Kompas Gramedia setiap tahunnya.
Tak hanya cetak, Kompas kini juga bertransformasi dan memperlebar sayap ke media daring sampai bisnis di luar dunia media. (*)
Penulis | : | Daniel Ahmad |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |