“Dan dari sini cermin lah ya bagi perusahaan kita, harus tetap sederhana dan itu sih secara pribadi saya melihatnya,” kata Lilik.
“Kemudian juga peduli dengan orang lain. Beliau ikut dan jadi salah satu pendiri juga di Universitas Tarumanegara kemudian LBH dia juga aktif,” tambahnya.
Baca Juga: Beri Penghormatan Terakhir, Lilik Oetama Bagi Pengalaman Lucu dengan Mendiang August Parengkuan
Lilik kemudian menyebut nilai positif lain yang bisa diambil dari pribadi baik Ojong.
“Semangat dari Pak Ojong adalah kerja keras, jujur gak boleh pantang menyerah, dan yang paling menarik dia selalu mengajarkan bahwa kita itu harus hemat.”
"Dan dia mengajarkan kita, perusahaan itu harus punya tabungan dan ini terbukti seperti pandemi corona ini insha Allah mudah-mudahan kita bisa survive dengan adanya tabungan,” tutup Lilik.
Dalam ziarah ini turut hadir CEO KG Media Andy Budiman, Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuedjo, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, dan Putri PK Ojong, Mariani Ojong.
Acara yang berlangsung selama lebih kurang 1 jam dari pukul 7.30 WIB sampai 8.30 WIB ini dibuka oleh mengheningkan cipta, pembukaan oleh Liliek Oetama, Mariani Ojong, dan ditutup oleh do’a dan harapan untuk PK Ojong dan Kompas Gramedia.
Warisan PK Ojong dan Jakoeb Oetama dimulai saat keduanya membangun Harian Kompas 55 tahun silam hari ini, Minggu (28/6/2020).
Ziarah ke makam PK Ojong, salah satu pendiri Kompas, sudah menjadi tradisi bagi para petinggi Kompas Gramedia setiap tahunnya.
Tak hanya cetak, Kompas sebagai Teman dalam Perubahan kini juga bertransformasi dan memperlebar sayap ke media daring sampai bisnis di luar dunia media.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Daniel Ahmad |
Editor | : | Deshinta Nindya A |