Menurutnya, suara yang dikeluarkan saat bercinta berasal dari reaksi psikologis yang perlu dilakukan.
Barry menganalogikan desahan saat bercinta dengan suara burung camar.
Ia menceritakan sebuah kisah tentang burung camar yang bercuit saat akan terbang.
"Ketika burung camar mulai lepas landas, ia mengepakkan sayapnya," katanya.
"Setiap kali ia mengepakkan sayapnya, itu mengeluarkan suara."
Di sini yang menarik, lanjut dia, sebab segala hal yang dimulai sebagai suara khas yang sederhana segera berkembang menjadi suatu arti.
Seorang anggota kawanan burung camar yang mendengar "ahh ahh ahh" akan menafsirkannya sebagai sinyal bahwa temannya sedang lepas landas.
"Suara berfungsi sebagai jenis komunikasi, meskipun itu bukan niat awal," kata Komisaruk.
Hal yang sama berlaku untuk desahan seks.
Source | : | health.grid.id,health.kompas.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |