Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sudah menjadi fakta bahwa kualitas kehidupan seksual turut memengaruhi keharmonisan rumah tangga.
Riset yang meneliti 2.400 pasangan menikah di AS membuktikan seks dapat meningkatkan kebahagiaan karena membuat pasangan merasa lebih puas dalam hubungan.
"Bagi pasangan, kualitas keromantisan adalah salah satu faktor terbesar dalam kebahagiaan mereka," ucap Amy Muise, peneliti pasca doktoral yang mempelajari hubungan seksual dari Universitas Dalhousie di Kanada.
Baca Juga: Menguak Teka-teki Masturbasi Bikin Jerawatan, Ahli Ini Ungkap Kebenarannya!
Lebih lanjut, Riset yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science tersebut juga membuktikan orang yang berhubungan seks semingu sekali memiliki kehidupan yang lebih bahagia ketimbang yang seminggu hingga empat kali.
Nah, bagi kamu yang sudah menikah juga, ketika bercinta ada sesekali mendesah.
Desahan atau erangan khas yang dilakukan saat bercinta sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh wanita.
Terlebih, desahan itu cenderung memicu pasangan yang mendengar merasa terangsang.
Pernahkan terlintas dipikiranmu, apa sebenarnya makna desahan tersebut?
Dikutip Grid.ID dari Grid Health, pakar neurosains sekaligus penulis The Science of Orgasm, Barry Komisaruk membeberkan alasannya.
Menurutnya, suara yang dikeluarkan saat bercinta berasal dari reaksi psikologis yang perlu dilakukan.
Barry menganalogikan desahan saat bercinta dengan suara burung camar.
Ia menceritakan sebuah kisah tentang burung camar yang bercuit saat akan terbang.
"Ketika burung camar mulai lepas landas, ia mengepakkan sayapnya," katanya.
"Setiap kali ia mengepakkan sayapnya, itu mengeluarkan suara."
Di sini yang menarik, lanjut dia, sebab segala hal yang dimulai sebagai suara khas yang sederhana segera berkembang menjadi suatu arti.
Seorang anggota kawanan burung camar yang mendengar "ahh ahh ahh" akan menafsirkannya sebagai sinyal bahwa temannya sedang lepas landas.
"Suara berfungsi sebagai jenis komunikasi, meskipun itu bukan niat awal," kata Komisaruk.
Hal yang sama berlaku untuk desahan seks.
Pasangan yang bercinta mungkin dimulai dari serangkaian pernapasan kecil, lalu mereka telah diadaptasi menjadi bentuk komunikasi antara pasangan.
Ketika seorang wanita memamerkannya, misalnya, mereka memberi tahu pasangannya tentang tingkat kesenangan dan kenikmatannya.
"Suara adalah representasi dari intensitas eksitasi," Komisaruk menjelaskan.
"Jika pasangan bersemangat mendengar teriakan saat berhubungan seks, maka itu bisa menjadi komunikasi yang bermanfaat yang membangun keintiman dan mendorong mereka untuk melakukannya lebih hebat."
Suara itu terdengar layaknya sedang kesakitan, tetapi samar-samar seperti indikasi kenikmatan.
Akan tetapi desahan wanita itu bisa memiliki arti yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah 4 alasan wanita selalu mendesah ketika bercinta:
Alasan paling umum mengapa wanita mendesah adalah sebagai tanda ia merasa senang melakukan hubungan seks dengan pasangannya.
Setiap wanita pasti akan merasa nyeri di bagian vagina ketika berhubungan seks.
Biasanya hal ini disebabkan penetrasi yang dilakukan saat lubrikasi vagina belum maksimal.
Beberapa pria akan lebih mudah terangsang ketika mendengar desahan wanita.
Desahan yang kuat menjadi tanda bahwa si wanita ingin pasangannya cepat-cepat membuatnya mencapai orgasme.
Sebelumnya dikatakan, desahan wanita menandakan ia ingin cepat-cepat orgasme, tetapi kalau suaranya melembut dan pelan itu artinya ia masih ingin berlama-lama berhubungan seks dengan pasangannya.
(*)
Source | : | health.grid.id,health.kompas.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |