Tantangan utama ke depan
Saat negara-negara telah mengadopsi perangkat kebijakan dengan kecepatan dan jangkauan beragam, Monitor menyoroti beberapa tantangan utama ke depan:
Menemukan keseimbangan yang tepat dan mengurutkan intervensi kesehatan, ekonomi dan sosial serta kebijakan untuk menghasilkan keluaran pasar kerja yang optimal dan berkelanjutan.
Menerapkan dan melanjutkan intervensi kebijakan di skala yang penting saat sumber daya semakin terbatas.
Baca Juga: Putuskan Cerai, Laudya Cynthia Bella Tetap Berusaha Jaga Kehormatan Engku Emran
Melindungi dan mempromosikan kondisi kelompok-kelompok rentan, kurang beruntung dan paling terkena dampak untuk membuat pasar kerja yang lebih adil dan setara.
Memastikan solidaritas dan dukungan internasional, terutama untuk negara-negara baru dan berkembang.
Memperkuat dialog sosial dan menjunjung hak.
“Keputusan yang kita ambil saat ini akan berdampak untuk tahun-tahun ke depan dan bahkan melampaui 2030. Kendati negara-negara berada pada tahapan pandemi yang berbeda dan sudah banyak yang dilakukan, kita perlu menggandakan usaha kita jika ingin keluar dari krisis ini dalam kondisi yang lebih baik dari saat ini mulai terjadi,” ujar Direktur Jenderal ILO, Guy Ryder.
“Minggu depan ILO menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Tingg Global secara daring mengenai COVID-19 dan Dunia Kerja. Saya berharap pemerintah, pekerja dan pengusaha akan mempergunakan kesempatan ini untuk memaparkan dan mendengar ide-ide inovatif, membahas pembelajaran dan melahirkan rencana konkret untuk bekerja sama menerapkan pemulihan yang kaya lapangan kerja, inklusif, setara dan berkelanjutan. Kita harus menjawab tantangan membangun masa depan yang lebih baik,” ia menyimpulkan.
(*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |