Laporan dari ilmuwan China menyebutkan bahwa galur atau strain baru virus influenza G4 berpotensi menular dari hewan ke manusia (zoonosis).
Kemenkes pun mewaspadai hal itu. Selain melakukan surveilans, kata Nadia,
Kemenkes memiliki tugas dan fungsi menginformasikan kemungkinan penemuan kasus pada orang yang sakit flu pada satu populasi tertentu, misalnya pada pekerja di peternakan babi.
"Kemudian oleh Puskesmas bersama Dinas Peternakan sama-sama melakukan kajian epidemiologi kalau di suatu daerah mungkin ada," ujar dia.
Namun, hingga saat ini, baik Kementan maupun Kemenkes belum menemukan potensi serangan flu babi galur baru tersebut, baik pada hewan maupun potensi penularannya dari hewan ke manusia.
"Kami belum ada laporan seperti itu," kata Nadia.
Nadia mengatakan, virus tersebut pada dasarnya merupakan self limiting desease. Artinya, penderita penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya.
Selain itu, menurut dia, flu babi juga sudah dinyatakan sebagai flu biasa oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Vaksinnya pada hewan juga sudah ada.
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |