Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Andrea Dian merupakan artis FTV yang telah menikah dengan Ganindra Bimo sejak 2013.
Ia pernah mengalami keguguran saat memasuki usia kehamilan 3 bulan.
Dikutip Grid.ID dari Intisari, janin yang Andrea kandung harus diangkat demi keselamatan nyawanya.
Andrea mengalami masalah kehamilan yang disebut ektopik atau hamil di luar kandungan, tapi beda halnya dengan hamil anggur.
Nyawa artis ini nyaris melayang jika saja sang suami, Ganindra Bimo, tidak cepat-cepat membawanya ke rumah sakit.
Suaminya menemukan Andrea dalam keadaan tak sadarkan diri dan mengalami perdarahan hebat.
Baca Juga: Vanessa Angel Asyik Berjoget Lincah Meski Hamil Tua, Netizen: Dia yang Hamil, Gue yang Ngilu!
Pasalnya dokter menjelaskan, aktris yang sudah sembuh dari Covid-19 ini juga tidak tahu persis penyebab yang dialami oleh aktris ini.
“Janin aku sudah pecah, kalau Bimo telat bawa ke rumah sakit aku sudah lewat (meninggal dunia).”
“Enggak ada yang tahu persis, karena janinnya tumbuh di bagian luar dan enggak balik ke rahim," jelas Andrea.
Kehamilan ektopik terjadi ketika telur yang dibuahi ditanamkan dan tumbuh di luar rongga uterus atau rahim.
Diwartakan Kompas.com, (13/2/2020), kehamilan ektopik tidak dapat berjalan secara normal.
Telur yang dibuahi tidak dapat bertahan hidup, dan jaringan yang tumbuh dapat menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa jika tidak ditangani.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan kehamilan ektopik:
Beberapa wanita mungkin tidak merasakan gejalanya.
Namun, tanda-tanda awal kehamilan ektopik bisa berupa tanda-tanda kehamilan biasanya, seperti siklus datang bulan yang terlambat, munculnya rasa nyeri payudara dan mual.
Jika kamu mengikuti tes kehamilan, hasilnya akan positif.
Meski demikian, kehamilan ektopik tidak dapat berkembang seperti biasa.
Selain itu, wanita yang mengalami kehamilan ektopik biasanya merasakan hal-hal berikut:
Adapun penanganan kehamilan ektopik biasanya dilakukan dengan mengangkat janin tersebut sebelum tumbuh semakin besar di tempat yang tidak seharusnya.
Baca Juga: Mengandung Selama 46 Tahun, Seperti ini Wujud Bayinya Saat DIkeluarkan, Sudah Mengeras Seperti Mumi
Penanganan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi yang mengancam nyawa.
Berikut penanganan untuk kehamilan ektopik:
Perawatan dan penanganan akan disesuaikan dengan banyak faktor, seperti tanda dan gejala yang dialami, ukuran dari fetus, dan kadar hormon HCG di dalam darah.
Terakhir, ada beberapa cara untuk mencegah kehamilan ektopik.:
(*)
Source | : | Intisari.grid.id,health.kompas.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |