"Kita sudah lapor ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA) Jambi, dan mereka akan melakukan penangkapan," kata Sabri selaku Kepala Desa Air Hitam Laut.
Mengetahui informasi tersebut, BKSD kini memasang kamera trap di beberapa titik yang kerap dilintasi harimau.
Dari Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) telah datang dan memeriksa keberadaan harimau tersebut.
Sabri menginstruksikan kemungkinan terburuk harimau tersebut akan ditangkap untuk menghindari konflik dengan warga.
Terlebih kondisi masyarakat di sana tengah mengalami ketakutan dan merasa terancam.
"Harimau itu muncul dari situ. Takutnya nanti ada konflik. Bisa jadi harimau menyerang warga, atau warga yang memburu harimau karena takut," tegas Sabri.
Sebelum dilakukan penangkapan, masyarakat diminta untuk waspada dan jangan pernah keluar rumah sendirian.
Sementara itu melansir dari Serambinews, beberapa waktu yang lalu lima warga pencari getah damar nyaris diterkam harimau.
Di kawasan hutan Tenggulun, Aceh Tamiang, lima pencari getah damar dikhabarkan terjebak di atas pohon lantaran di tunggu sang raja rimba di bawahnya.
Kapolsek Kejuruan Muda Iptu Hendra Sukmana menjelaskan, kelima warga tersebut bertemu harimau saat hendak pulang dari hutan.
"Harimau itu berjarak sekitar 30 meter. Sempat bersembunyi tapi harimau itu terus mendekat," kata Hendra.
Beruntung setelah beberapa jam di atas pohon, kelima warga tersebut berhasil diselamatkan.
"Evakuasi berhasil dilakukan sekira pukul 20.30 WIB, selanjutnya mereka dibawa ke rumah perangkat MDSK untuk diberi minum dan makan," pungkas Hendra.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribun aceh |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |