Polisi pun menyita laptop milik Frans yang di dalamnya terdapat 305 video seksual Frans terhadap para korbannya.
Rupanya, video-video tersebut direkam melalui kamera tersembunyi.
Dilansir dari Tribun Jakarta, para korban diiming-imingin untuk menjadi model.
Untuk meyakinkan para korban Frans bahkan mendekor kamar hotel selayaknya studio.
Ia bahkan menggunakan kamera profesional untuk memotret korban-korbannya.
Frans juga mendandani para korban agar terlihat lebih meyakinkan.
Namun saat pendekoran kamar hotel, rupanya Frans menyelipkan kamera tersembunyi untuk merekam aksi cabulnya.
Sampai saat ini, polisi masih mendalami apakah rekaman video tersebut diperjualbelikan oleh pelaku.
"Apakah diperjualbelikan, ini masih kita kembangkan, video yang dia (pelaku) buat," kata Nana.
Polisi pun masih menyelidiki sejak kapan Frans mulai melakukan eksploitasi seksual pada anak di bawah umur.
Baca Juga: Bocah 7 Tahun Asal Grobogan Trauma dan Memilih Mengurung Diri Usai Dicabuli Codot!
"Dari 305 video itu tidak mungkin dia buat dalam satu hari. Saya yakin bertahun-tahun. Video ini kan tidak diketahui tanggalnya. Dan pelaku di Indonesia sudah cukup lama dari tahun 2015. Jika ada yang menjadi korban lain, saya minta laporkan kepada kami," pungkas Nana.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |