Baca Juga: Misi Fake Runners Satukan Indonesia Lewat Berlari
Adapun topik yang dibahas beragam, mulai dari alasan bergabung hingga prestasi yang telah diraih Vonny di Fakerunners.
Vonny bergabung dengan Fakerunners pada 2014, tak lama setelah komunitas itu berdiri. Ia mengaku diajak oleh salah satu temannya yang telah terlebih dahulu bergabung.
“Slogan mereka (Fun Larinya, Happy Hidupnya) menurut aku menarik sih, sejalan dengan visi dan gaya hidup aku. Terus orang-orangnya juga akrab dan humble,” tuturnya.
Fakerunners, ungkap Vonny, terbuka untuk berbagai kalangan dan siap mengakomodasi tujuan anggotanya yang beragam.
“Enggak ambisius dan eksklusif. Mau lari untuk senang-senang boleh, mau lari untuk prestasi boleh, semua kebutuhan, Fakerunners bisa akomodir,” katanya.
Vonny pun menorehkan banyak pencapaian selama menjadi anggota Fakerunners. Salah satunya adalah menjadi finisher di Run to Care 2019, ajang ultra marathon sejauh 250 kilometer dari Meulaboh ke Banda Aceh.
“Tapi aku sih enggak mengejar prestasi, lebih ke more mile more fun, seperti slogan lainnya Fakerunners,” tegasnya.
Baca Juga: Dukungan Jaga Jarak Fisik dan Tetap Beraktivitas Lewat Olahraga
Vonny menambahkan, jangan menjadikan lari sebagai beban. Hal itu akan mempengaruhi mindset dan mengurangi rasa bahagia saat menjalankannya.
“Intinya kan lari itu untuk menjaga kesehatan, menularkan kebiasaan baik, dan meningkatkan kualitas hidup. Bagaimana bisa tercapai kalau menjadikan lari sebagai beban?” ungkapnya.
Di tengah pandemi, kata Vonny, Fakerunners tetap aktif dengan mengadakan berbagai kegiatan seperti virtual training dan sharing session secara online.
Penulis | : | Aditya Mulyawan |
Editor | : | Sheila Respati |