Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Nasib malang baru-baru ini tengah dialami seorang sopir angkot asal Surabaya, Jawa Timur.
Ya, tak ada yang tahu kapan seseorang akan dijemput oleh ajalnya.
Seperti pria bernama Agus Tri Haryadi (35) ini misalnya.
Pria yang berprofesi sebagai sopir angkot ini tiba-tiba meninggal secara mendadak.
Di dalam sebuah angkot yang dikendarainya, Agus dikabarkan telah meninggal saat istirahat di depan City of Tomorrow Mall (Cito), Jumat (17/7/2020).
Melansir dari Suryamalang.com, Agus yang mangkal di Jalan Ahmad Yani Surabaya pada pukul 09.30 WIB rupanya telah meninggal dunia.
Saat ditemukan, Agus tewas dalam posisi terduduk di kursi kabin kemudi dengan kepala terangkat.
Mulanya rekan korban, Abdul (42) mencoba membangunkan Agus.
Sebelumnya beberapa sopir lain mengira Agus hanya tertidur, namun saat kembali dibangunkan, rupanya korban tak jua merespon.
"Saat dibangunkan, dia tidak bangun bangun. Lalu temannya lapor ke petugas Dishub di depan Cito," ujarnya.
Setelah dipastikan meninggal dunia, akhirnya petugas mengevakuasi jasad Agus untuk di bawa ke kamar mayat RSUD Dr Soetomo.
Kanit Reskrim Polsek Gayungan, Ipda Hedjen Oktianto mengatakan pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan sedang menyelidiki penyebab kematian korban.
"Sekarang proses olah TKP masih berlangsung," ujar Hedjen.
Dari informasi yang disampaikan rekan korban, Agus ternyata merupakan sopir cadangan.
Saat itu, Agus dikabarkan sedang menggantikan sopir utama yang sudah 2 hari tidak masuk kerja.
Namun sayangnya korban justru ditemukan dalam kondisi tak bernyawa saat sedang bertugas.
Sebagai informasi, rupanya meninggal secara mendadak dapat disebabkan oleh beberapa hal.
Tak hanya serangan jantung, melansir dari GridHealth.ID rupanya ada beberapa penyakit yang harus kita tahu.
Selain serangan jantung, gangguan emboli paru juga bisa mengakibatkan seseorang meninggal secara mendadak.
Sebab gangguan emboli ini bisa membuat seseorang gagal bernapas, karena mengalami penyumbatan pembuluh darah.
Selain itu, gangguan emboli juga tidak menunjukkan gejala pada tubuh.
Sehingga risiko emboli cukup tinggi menimbulkan kematian secara mendadak.
Selain itu aneurisma otak juga dapat membuat seseorang meninggal secara mendadak.
Kelainan yang terjadi pada pembuluh darah di otak ini dapat terjadi karena penipisan serta degenerasi pembuluh darah bagian arteri.
Biasanya aneurisma otak dapat terjadi melalui kelainan bawaan atau trauma fisik dan tekanan darah tinggi yang dimiliki seseorang.
Pada kondisi ini, dinding pembuluh darah akan membentuk sebuah benjolan menyerupai balon atau yang disebut juga dengan aneurisma otak, yang apabila dia pecah dapat pecah menimbulkan berbagai gejala hingga hilangnya kesadaran.
(*)
Source | : | GridHealth.ID,Suryamalang.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |