"Istri korban datang mencari suaminya di rumahnya. Tidak menemukan di kamar dan dia melihat banyak darah berceceran di dalam rumah kemudian dia menemukan suaminya di kamar gudang dalam keadaan luka," ungkap Husaini.
Menyaksikan suaminya terkapar bersimbah darah di dalam gudang, istri korban akhirnya terkejut dan berteriak meminta tolong.
Karena mengalami luka yang cukup serius akhirnya korban tak dapat diselamatkan.
"Setelah dipegang badannya sudah dingin atau tidak bernyawa lagi, kemudian dia keluar dari rumah minta tolong dengan warga sekitar untuk menghubungi polisi," ujarnya.
Mengetahui dalang pembunuhan itu adalah anak kandungnya, istri korban akhirnya melaporkan sang anak pada polisi.
Paur Humas Polres HST Aipda Husaini membenarkan bahwa tersangka tidak kabur dan menangkapnya saat masih di rumah.
"Pelaku berada di sekitar lokasi dan berhasil diamankan," jelas Aipda Husaini.
Selain itu, polisi juga berhasil mengamankan satu bilah pisau yang digunakan pelaku untuk membunuh ayahnya.
"Ditemukan barang bukti satu bilah pisau yang dibuang di bawah pohon asam dengan jarak 30 meter dari rumah korban," jelasnya.
Source | : | Kompas.com,tribun bogor |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |