Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID - Nama Pipik Dian Irawati atau biasa dipanggil Umi Pipik memang tak pernah lepas dari sorotan publik.
Terlebih istri Jefri Al Buchori tersebut cukup rajin mengunggah berbagai aktivitasnya ke media sosial.
Tak hanya kegiatannya, Umi Pipik juga rajin mengunggah momen kebersamaannya bersama anak-anaknya.
Namun sayang, perempuan berusia 42 tahun tersebut justru menerima nyinyiran dari salah seorang netizen usai dirinya mengunggah foto bersama sang putra, Abidzar Al Ghifari.
Hal itu diketahui dari unggahan di akun Instagramnya @_ummi_pipik_ pada Kamis (16/07/2020).
Dalam unggahan itu, Umi pipik awalnya mengunggah foto bersama sang putra sulung, Abidzar Al Ghifari.
Tak seperti biasanya, Umi Pipik terlihat melingkarkan kain bermotif unik di bahunya.
Sementara itu, sang putra tampak berdiri tegak sambil mengenakan jaket berwarna abu-abu.
Tak jauh berbeda dengan sang ibunda, Abidzar juga terlihat mengikat kepalanya dengan sebuah kain bermotif.
Setelah ditelusuri, rupanya kain itu adalah kain tenun asal daerah Tidore.
Namun dari foto itu, terdapat netizen yang justru mencibir warna rambut putra Umi Pipik, Abidzar.
Pasalnya, warna rambut Abidzar yang disemir warna pirang itu dianggap tak mencerminkan anak seorang ustaz.
Komentar yang telah dihapus itu terlihat di kanal Youtube STARPRO indonesia yang diunggah pada Selasa (21/07/2020).
Dalam video itu, seorang netizen menulis komentar pedas mengenai penampilan Abidzar.
"Anak ustad kok rambutnya dikasih warna," komentar netizen.
Berang dengan cibiran tersebut, Umi Pipik pun naik pitam dan memberi balasan yang menohok.
"Emang kenapa salah? Warna rambut sunnah asal jangan hitam. Belajar lagi ya supaya nggak gampang judge orang!" tegas Umi Pipik.
Tak hanya itu, Umi Pipik juga meradang hingga meminta para netizen untuk tak merasa lebih baik dari orang lain.
Pasalnya, menurut Umi Pipik orang yang dianggap hina mungkin saja paling mulia di hadapan Tuhan.
"Jangan gampang menjudge dan menilai orang dari luarnya saja!
Semua tidak ada yang tahu siapa di antara manusia yang mulia dalam pandangan Allah.
Almarhum ayahnya dulu pecandu narkoba, perokok berat, pemain sinetron, hidayah yang membawa dia kata orang-orang jadi ustaz.
Boleh kita jadi manusia yang baik tapi jangan merasa lebih baik dari orang lain.
Bisa jadi orang yang kita anggap hina buruk dalam pandangan kita tetapi saat Allah beri hidayah dia lebih mulia dari kita yang gampang menilai buruk oranng lain," tandasnya.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |