Ia menjelaskan ketika itu, usaha orang tuanya sedang mengalami penurunan sehingga terpaksa menjadi kurir di Negeri Jiran.
Namun, penghasilan mereka menurut Atta tak cukup karena harus menghidupi sembilan anak.
Karena itu, Atta memutuskan berdagang apa saja termasuk SIM card untuk membantu orang tuanya menjadi tulang punggung keluarga.
"Kalau bicara momen-momen susah tuh aku agak-agak terenyuh sih. Dulu pernah sampai orang tua aku tuh kerja, tapi habis itu enggak tahu mau ngasih makan apa anaknya pada malam hari," kata Atta.
2. Menampung makanan sisa
Terkadang mereka makan satu dulang nasi, namun dengan hanya satu buah telur padahal anggota keluarga Atta berjumlah 11 orang.
Miris dengan kondisi itu, Atta mengatakan saat itu timbul ide di kepalanya untuk menampung makanan sisa yang dijual di supermarket dekat kediaman mereka.
"Kan di bawah itu ada supermarket. Tiap malam, mereka pasti buang ayam bakar atau roti atau apa pun itu ke dalam plastik dan habis itu dibuang ke tong sampah. Nah, aku punya ide, gimana sebelum makanan itu ke tong sampah, aku ambil, biar adik-adik aku bisa makan enak," kata Atta.
"Dan orang enggak tahu cerita ini. Orang tahunya Atta Halilintar lahir dari anak orang kaya, sudah senang dari lahir. Padahal orang enggak tahu behind the story kenapa gue punya semangat kayak gini. (Orang tahunya) gue enggak pernah susah atau gue enggak pernah berjuang. Mungkin orang hanya bilang ini orang instan," tambahnya.
3. Pendapatan Atta Halilintar Selain dari YouTube
Selain dari YouTube, Atta Halilintar juga memiliki sumber-sumber penghasilan dengan nilai yang tak sedikit karena ia juga dikenal sebagai seorang pengusaha.
4 Arti Mimpi Melihat Hujan Turun dari dalam Kantor, Bermakna Positif atau Justru Negatif?
Source | : | Tribun Jogja |
Penulis | : | None |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |