Laporan Wartawan Grid.ID, Anggita Nasution
Grid.ID - Dalam rangka Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2020, Di Atas Rata-rata didukung oleh Galeri Indonesia Kaya menyelenggarakan Konser Virtual Di Atas Rata-Rata: Kami Anak Indonesia
Sebuah konser dari project Di atas rata-rata (DARR) yang memiliki kepedulian terhadap anak berbakat musik di Indonesia.
Erwin Gutawa dan Gita Gutawa merupakan konseptor dan penggagas project ini yang menanamkan nilai-nilai kreativitas, inspirasi, edukasi dan kolaborasi.
Konser Virtual Di Atas Rata-Rata: Kami Anak Indonesia yang akan ditayangkan Sabtu (25/7) pukul 15.00 WIB di akun Youtube IndonesiaKaya ini menampilkan suara emas 150 anak dari seluruh Indonesia yang berkolaborasi secara virtual.
"Indonesia memiliki begitu banyak bakat muda yang masih terpendam dan tersebar di seluruh Indonesia. Konser Virtual Di Atas Rata-Rata: Kami Anak Indonesia ini merupakan bentuk apresiasi kepada anak-anak dari seluruh Indonesia yang memiliki talenta di atas rata-rata di bidang musik."
"Ini juga bentuk ajakan kepada masyarakat, khususnya generasi muda untuk tetap aktif berkreasi di rumah pada masa pandemi ini," ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.
Di tahun 2020 ini, Erwin Gutawa dan Gita Gutawa dengan bangga menampilkan kembali project Di Atas Rata-rata, yang kini berubah bentuk menjadi sebuah platform digital sosial media instagram @diatasratarataofficial demi membuka kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh anak Indonesia yang ingin menunjukkan sekaligus mengembangkan kemampuannya dalam bermusik.
Seluruh anak-anak berbakat dari berbagai daerah di seluruh Indonesia yang ikut dalam konser ini sudah mempertunjukkan kehebatannya bernyanyi dan bermain musik di dalam platform proyek ini.
"Pandemi ini sangat mempengaruhi aktivitas, khususnya anak-anak yang harus beraktivitas di rumah saja, misalnya sekolah dan bermain sehingga mendorong aku dan papa berinisiatif membuat kegiatan yang mengajak untuk tetap berkreasi dengan cara yang menyenangkan."
"Melalui instagram, kami mengajak anak-anak yang memiliki hobi dan talenta di bidang tarik suara untuk mengirimkan video menyanyikan lagu Janji Untuk Mimpi dan Aku Anak Indonesia."
"Dengan bantuan teknologi, kami ingin melibatkan banyak anak-anak dari seluruh Indonesia yang akan dirangkai menjadi sebuah konser yang menarik dan inspiratif," kata Gita Gutawa.
Baca Juga: Perayaan 10 Tahun, One Direction Siapkan Konten Khusus untuk Penggemar!
Konser Virtual Di Atas Rata-Rata: Kami Anak Indonesia yang dipersembahkan oleh Galeri Indonesia Kaya ini dipandu langsung oleh Erwin Gutawa dan Gita Gutawa.
Total ada 9 lagu yang diramu secara menarik dan akan ditampilkan dalam konser virtual ini, antara lain Janji Untuk Mimpi (ciptaan Erwin Gutawa dan Gita Gutawa), Tanah Airku (ciptaan Ibu Sud), Tak Perlu Keliling Dunia (ciptaan Mira Lesmana dan Erwin Gutawa), Beraksi (ciptaan Cella Kotak), Stop Bully (ciptaan Erwin Gutawa dan Gita Gutawa), Jangan Remehkan (ciptaan Erwin Gutawa dan Gita Gutawa), Sketsa (ciptaan Erwin Gutawa), Aku Anak Indonesia (ciptaan AT Mahmud), dan lantunan piano klasik Moonlight Sonata 3rd Movement karya Beethoven (1801) dan Viennese Sonatina K.439b No. 6 karya W.A. Mozart.
"Banyak sekali anak hebat Indonesia yang akan tampil bernyanyi dan bermain musik dengan genre mereka masing-masing, mulai dari pop, jazz, klasik, bahkan musik tradisi. Semangat dan antusias dari mereka yang berpartisipasi dalam konser ini juga luar biasa," terang Erwin Gutawa.
Akan ada 5 anak yang terpilih untuk membawakan lagu Janji Untuk Mimpi, lagu ciptaan Erwin Gutawa dan Gita Gutawa yang sebelumnya pernah dinyanyikan oleh Lyodra, alumni DARR 2 yang kini juga dikenal sebagai pemenang Indonesian Idol 2020 dan juara San Remo Festival di Italia.
Baca Juga: Gebrakan Baru! Pekerja Seni Buat Pergelaran Pertunjukan Panggung Secara Virtual
Kelima anak ini, yaitu Loisa (Semarang, 7 tahun), Sheera (Depok, 10 tahun), Nadinda (Magelang, 12 tahun), Chelsea (Batam, 13 tahun), dan Morietnez (Bekasi, 15 tahun).
Mereka dipilih dari audisi melalui sosial media #JanjiUntukMimpiChallenge yang telah diikuti oleh lebih dari 1.000 anak Indonesia.
Di genre musik Jazz akan tampil 5 musisi cilik bertalenta luar biasa, Gev (Semarang, 10 tahun), Marcello (Surabaya, 12 tahun), Charvel (Tangerang, 13 tahun), Elnoe (Surabaya, 13 tahun), Bima (Situbondo, 13 tahun), akan membawakan nomor instrumental berjudul Sketsa.
Penampilan kelima anak ini akan memperlihatkan kemahiran mereka memainkan alat musik secara rapat dengan tempo cepat, dengan progresi kord rumit dan mampu berimprovisasi.
Baca Juga: Tiga Tahun Vakum, Vierratale Come Back dengan Angkat Kisah Percintaan Ojek Online
Tak kalah menarik adalah penampilan menyentuh dari seorang anak bersuara emas dari Timika, Papua, Indonesia Timur, Gracia Soprania (11 tahun) yang akan menyanyikan lagu Tanah Airku ciptaan Ibu Sud.
Ada pula persembahan istimewa dari Di Atas Rata-Rata Virtual Choir, yaitu mengajak 100 orang anak dari seluruh Indonesia yang akan bernyanyi bersama secara virtual dalam lagu Aku Anak Indonesia merupakan ciptaan AT Mahmud yang diaransmen oleh Erwin Gutawa.
Paduan suara virtual yang menggabungkan suara emas anak-anak Indonesia dan dirangkai menjadi sebuah kolaborasi epik.
Konser Virtual Di Atas Rata-Rata: Kami Anak Indonesia juga merupakan bentuk dukungan untuk upaya UNICEF dalam memenuhi hak setiap anak Indonesia. Masyarakat yang ingin ambil bagian dalam upaya untuk membantu menyediakan fasilitas pendidikan terutama bagi anak-anak di pelosok yang terdampak pendidikannya karena pandemi Covid-19 dapat berdonasi melalui unicef.id/diatasratarata.
Baca Juga: Tiga Tahun Vakum, Vierratale Come Back dengan Angkat Kisah Percintaan Ojek Online
Donasi sekarang untuk mewujudkan mimpi anak-anak Indonesia.
"Kami ingin menjadikan konser virtual ini tidak hanya sebagai hiburan, tapi juga sebagai ajang untuk mengajak anak-anak yang menonton agar ikut berdonasi bersama UNICEF Indonesia. Hasil donasi ini pun akan ditujukan untuk anak-anak Indonesia lainnya yang tengah mengalami kesulitan selama pandemi, terutama dalam segi ekonomi juga akses belajar," tambah Gita Gutawa.
DARR pertama kali dibentuk oleh Erwin Gutawa dan Gita Gutawa pada tahun 2011 sebagai wadah bagi anak-anak Indonesia untuk menyalurkan minat dan bakat dalam bermusik.
Melalui proses audisi serta bimbingan langsung oleh Erwin Gutawa dan Gita Gutawa, DARR berupaya mencetak bibit-bibit baru sebagai penerus industri musik Indonesia dan telah berjalan 2 generasi yaitu DARR 1 dan DARR 2.
(*)
Penulis | : | Anggita Nasution |
Editor | : | Nesiana |