"Waktu pamitan anaknya bilang tidak usah pergi, di rumah saja dulu. Tapi mungkin karena kesibukan lain, anaknya enggak memperhatikan lagi. Tahu-tahu sudah tidak ada di rumah," kata Bambang.
Menyadari Mbah Selo telah menghilang dari rumah, akhirnya keluarga curiga bahwa ia telah nekat mengambil cangkulnya.
Benar saja. Setelah dilaporkan hilang pada pukul 13.00 WIB, kini Mbah Selo akhirnya ditemukan sekitar 17.30 WIB.
Namun sayang, Mbah Selo ditemukan dalam kondisi telah mengapung dan tak lagi bernafas.
Kakek lansia itu ditemukan terapung tidak jauh dari lokasi kebunnya dari eks lokasi pabrik kayu PT Bintang Arut di tepian Sungai Arut.
Sementara itu melansir dari TribunJateng.com, informas serupa juga pernah terjadi di Desa Tunggulsari Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.
Baca Juga: Kisah Pilu Anak Korban Laka Bus Sriwijaya, Harus Kehilangan Ibunda dan Adik Bungsunya
Sosok nenek lansia ditemukan tewas mengapung di Sungai Desa Tunggulsari.
Wakapolsek Tayu Iptu Subadi mengatakan, sosok jenazah yang kali pertama ditemukan oleh Supriyono (53).
Warga Desa Kedungsari, Kecamatan Tayu itu menemukan sosok lansia tanpa identitas sekitar pukul 23.45 WIB.
Baca Juga: Dipanggil Polisi, Wirang Birawa Sebut Punya Firasat Buruk Mengenai Galih Ginanjar
Nenek yang ditemukan tewas secara tragis itu diperkirakan telah berusia 75 tahun.
“Pada saat ditemukan, posisi mayat telungkup di sungai, mengenakan kaus hitam dan kebaya coklat, serta memiliki ciri-ciri rambut lurus beruban,” jelas Iptu Subadi.
(*)
Hidup Adem Ayem dengan Ahmad Dhani, Mulan Jameela Tiba-tiba Singgung Soal KDRT, Ada Apa Gerangan?
Source | : | Kompas.com,Tribun Jateng |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |