Taylor Swift mengatakan bahwa visualisasi-visualisasi ini berkembang dalam benaknya, membumbui sampai dia siap untuk menempatkan lirik dan cerita ke tema.
Baca Juga: Berikan Kejutan di Masa Pandemi, Taylor Swift Rilis Album Kedelapan dengan 8 Versi!
"Tak lama kemudian gambar-gambar ini di kepala saya menumbuhkan wajah atau nama dan menjadi karakter."
"Saya mendapati diri saya tidak hanya menulis cerita saya sendiri, tetapi juga menulis tentang atau dari sudut pandang orang-orang yang belum pernah saya temui, orang-orang yang saya kenal, atau orang-orang yang saya harap tidak saya miliki."
"Seorang pria yang diasingkan berjalan di tebing tanah yang bukan miliknya, bertanya-tanya bagaimana semuanya berjalan sangat, sangat salah," lanjutnya.
"Seorang penyiksa yang marah muncul di pemakaman objek obsesinya yang jatuh. Seorang anak berusia tujuh belas tahun berdiri di teras, belajar meminta maaf. Anak-anak Lovestruck berkeliaran di sepanjang Jalur Tinggi yang selalu hijau."
"Kakekku, Dean, mendarat di Guadalcanal pada tahun 1942. Seorang janda yang tidak pantas membalas dendam dengan gembira atas kota yang mengusirnya," sambungnya.
Sisa daftar lagu diisi dengan: 'The 1', 'Exile', 'My Tears Ricochet', "Mirrorball," 'Seven', 'August', 'This Is Me Trying', 'Invisible String', 'Epiphany', 'Peace' dan 'Hoax'.
Salinan Folklore Deluxe juga dilengkapi dengan lagu bonus 'The Lakes'.
Baca Juga: Taylor Swift Ajak Warga Tennessee Robohkan Monumen Rasis di Negara Bagiannya
Mengakhiri esai tertulisnya, Taylor Swift memanggil penggemar, menjelaskan bahwa "Sekarang terserah padamu untuk mewariskannya".
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | People.com |
Penulis | : | Silmi |
Editor | : | Nesiana |