Ya, Sri Mulyani menilai kondisi ini sangat dilematis dan penuh ketidakpastian.
Dengan demikian, hal tersebut harus diperhitungkan dan terus dipertimbangkan untuk mendesain ulang ekonomi RI tahun depan.
Hal ini bertujuan agar perekonomian Indonesia dapat kembali bangkit dengan baik.
Menurut Sri Mulyani, saat ini pemerintah dan DPR telah melakukan pembahasan awal terkait desain Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Belanja Negara (RAPBN) tahun 2021.
RAPBN tersebut akan diumumkan oleh Presiden Joko Widodo dalam sidang tahunan MPR pada Agustus mendatang.
"Nanti akan disampaikan Presiden pada 14 Agustus. Saya tidak akan sampaikan karena ini adalah domain presiden," pungkasnya.
Sementara itu melansir dari Antaranews.com, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menyebutkan kerja keras penanganan covid-19 merupakan kunci.
"Kerja keras penanganan covid-19 pada 2020 akan sangat menentukan pemulihan di tahun-tahun berikutnya," ujarnya.
Perkiraan itu didasari dari data Produk Domestik Bruto-Paritas Daya Beli dari World Bank dan IMF yang memprediksikan Indonesia menjadi negara perekonomian terbesar ke di dunia pada tahun 2024 mendatang.
Dengan demikian, Indonesia dan India diperkirakan akan menggantikan posisi Inggris dan Jerman.
"Prediksi ini perlu kita syukuri dan perlakukan sebagai motivasi bagi Indonesia. Pemerintah harus terus melakukan kebijakan yang tepat dalam rangka penanganan pandemi covid-19," pungkas Febrio.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,antaranews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |