Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini Menteri Keuangan Sri Mulyani buka suara terkait penanganan covid-19.
Menurut Menkeu Sri Mulyani, sejak adanya pandemi covid-19 ekonomi di Indonesia terkena imbas negatif.
Tak hanya itu, Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa langkah penanganan covid-19 dapat membuat perekonomian Indonesia tertahan.
Seperti dikutip dari Kompas.com pada Selasa (28/7/2020), Sri Mulyani menjelaskan hal itu dilatarbelakangi dari sektor perekonomian Indonesia yang sampai saat ini belum bisa beroperasi sepenuhnya.
"Kita juga melihat bahwa langkah penanganan Covid-19 itu kemungkinan juga bisa mengakibatkan kondisi perekonomian kita menjadi tertahan," terang Sri Mulyani selepas rapat dengan Presiden Jokowi, Selasa (28/7/2020).
Di sini, Sri Mulyani juga mengaku prihatin melihat kasus covid-19 yang masih terus bertambah setiap harinya.
Ia juga menyayangkan, penambahan kasus ini terjadi saat negara-negara lain sudah mulai bersiap untuk membuka kembali aktivitas perekonomiannya.
Menyaksikan laju kembang negara lain dan kasus covid-19 di Indonesia, Sri Mulyani mengaku dilema.
"Dilema ini yang kita lihat sangat nyata," ujarnya.
Ya, Sri Mulyani menilai kondisi ini sangat dilematis dan penuh ketidakpastian.
Dengan demikian, hal tersebut harus diperhitungkan dan terus dipertimbangkan untuk mendesain ulang ekonomi RI tahun depan.
Hal ini bertujuan agar perekonomian Indonesia dapat kembali bangkit dengan baik.
Menurut Sri Mulyani, saat ini pemerintah dan DPR telah melakukan pembahasan awal terkait desain Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Belanja Negara (RAPBN) tahun 2021.
RAPBN tersebut akan diumumkan oleh Presiden Joko Widodo dalam sidang tahunan MPR pada Agustus mendatang.
"Nanti akan disampaikan Presiden pada 14 Agustus. Saya tidak akan sampaikan karena ini adalah domain presiden," pungkasnya.
Sementara itu melansir dari Antaranews.com, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menyebutkan kerja keras penanganan covid-19 merupakan kunci.
"Kerja keras penanganan covid-19 pada 2020 akan sangat menentukan pemulihan di tahun-tahun berikutnya," ujarnya.
Perkiraan itu didasari dari data Produk Domestik Bruto-Paritas Daya Beli dari World Bank dan IMF yang memprediksikan Indonesia menjadi negara perekonomian terbesar ke di dunia pada tahun 2024 mendatang.
Dengan demikian, Indonesia dan India diperkirakan akan menggantikan posisi Inggris dan Jerman.
"Prediksi ini perlu kita syukuri dan perlakukan sebagai motivasi bagi Indonesia. Pemerintah harus terus melakukan kebijakan yang tepat dalam rangka penanganan pandemi covid-19," pungkas Febrio.
(*)
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Source | : | Kompas.com,antaranews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |