Jika tidak mendapat menstrusi secara teratur diikuti dengan jarak antara menstruasi terlalu jauh atau terlalu dekat, maka ini sudah merupakan tanda peringatan ketidaksuburan pada wanita.
Terdapat gejala-gejala lain seperti nyeri punggung, nyeri pinggang, kram perut, darah menstruasi terlalu banyak, terlalu sedikit, atau pada beberapa kasus siklus menstruasi berhenti sama sekali.
Ketidakteraturan menstruasi ini merupakan bisa saja tanda dari gangguan ovulasi.
Tetapi bisa saja tanda ini tidak ada hubungannya dengan ovulasi.
Jadi segera periksa ke dokter jika memiliki tanda ini.
Jika mendapat siklus menstruasi yang tidak teratur, nyeri, periode menstruasi yang terlalu pendek atau terlalu panjang, hal tersebut juga merupakan tanda ketidakseimbangan hormonal.
Ketidakseimbangan hormonal dapat merupakan tanda adanya infertilitas.
Kita dapat mengalami gejala seperti rambut menipis, depresi, jantung berdebar-debar, dan penurunan nafsu seksual.
Walaupun tanda yang disebutkan tadi tidak berarti menderita infertilitas, tetapi tidak ada salahnya mencoba mengonsultasikannya dengan dokter.
Keguguran berulang adalah peristiwa yang bukan saja menyedihkan, tapi bisa membuat trauma.
Seorang wanita disebut mengalami keguguran berulang jika terjadi lebih dari dua kali.
Dari semua kehamilan, sekitar 15-20 persen akan berakhir dengan keguguran dan 75 persen diantaranya terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan.
Umumnya dokter akan menduga adanya infertilitas setelah mengalami keguguran 3 kali atau lebih secara berturut-turut.
Memang tanda ini belum pasti, tetapi jika mengalami 3 kali keguguran berturut-turut kamu bisa menduga penyebabnya adalah infertilitas.
Diwartakan Kompas.com, beberapa penyebab keguguran berulang antara lain gangguan tiroid, tumor jinak di rahim, atau gangguan pembekuan darah.
Menurut Dr.Ruth Lathai, profesor obsetri dan ginekologi dari Stanford University School of Medicine, kondisi tersebut bisa diatasi.
Untuk mencegah keguguran berulang, sebaiknya calon ayah dan ibu melakukan pemeriksaan dengan detil.
Pemeriksaan yang disarankan antara lain tes hormonal, pengukuran ketebalan dinding rahim, tes kromosom, dan juga tes imunologi.
(*)
Kronologi Ricuhnya Demo Indonesia Gelap, Para Mahasiswa Ancam Bakal Demo Lagi Jika Pemerintah Tak Lakukan ini
Source | : | Kompas.com,Jogja.tribunnews.com,health.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |