Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Masalah kesuburan memiliki perhatian tersendiri bagi setiap orang.
Apalagi bagi yang akan segera melangsungkan pernikahan.
Hal ini menjadi salah satu bahasan yang cukup penting, mengingat bisa memengaruhi keharmonisan rumah tangga kelak.
Mungkin bagi kamu yang masih single atau belum ada rencana untuk memiliki keturunan, terlalu jauh untuk memikirkan hal ini.
Namun, akan lebih baik jika kamu mengetahui beberapa gejala yang menandakan rahim kamu kurang subur atau memiliki penyakit masalah kesuburan.
Perihal kesuburan ini ternyata lebih besar dari yang kamu bayangkan.
Baca Juga: Terbongkar! Bukan Malam Hari, Ternyata Ini Waktu Terbaik Berhubungan Intim Agar Makin Hot
Diwartakan Tribun Jogja (10/9/2017), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa 6,7 juta wanita di Amerika Serikat tidak dapat mengandung alias hamil.
Selain itu, CDC juga melaporkan bahwa 7,5 persen dari pria Amerika Serikat di bawah usia 45 tahun yang pernah mengalami aktivitas seksual sering berkunjung pada tenaga medis karena masalah kesuburan.
Itu berarti 3,3 hingga 4,7 juta pria di Amerika Serikat telah mencari bantuan untuk mengatasi masalah kesuburan dalam masa hidup mereka.
WebMD, portal berita online Amerika yang membahas tentang kesehatan, juga menjelaskan bahwa 10% dari pasangan suami istri di Amerika Serikat terkena masalah kesuburan.
Sepertiga dari pasutri tersebut didiagnosa tidak subur karena sang istri.
Sepertiganya lagi karena sang suami yang tidak subur.
Sementara sisanya karena alasan yang tidak dapat dipastikan.
Berbagai hal dapat menjadi penyebab ketidaksuburan ini, termasuk infeksi pada pria atau wanita.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari ketidakseimbangan hormonal, riwayat penyakit kronis yang pernah diderita, gangguan makan, merokok, alkohol, kelebihan berat badan, berat badan kurang dari normal, kista ovarium, dan lain-lain.
Gejala yang timbul pun dapat berbeda pada tiap-tiap orang, tergantung dari kasus yang terjadi.
Semakin awal deteksi dilakukan, semakin besar kemungkinan bagi si wanita untuk hamil.
Berikut 8 tanda umum ketidaksuburan pada wanita yang perlu dikenali:
Jika kamu tidak pernah menstruasi atau tiba-tiba menstruasimu berhenti, maka kamu tidak sedang berovulasi.
Ovulasi adalah bagian terpenting dari kesuburan wanita.
Nah, jika kamu sama sekali tidak menstruasi, itu adalah tanda yang cukup jelas bahwa kamu mandul.
Kecuali untuk ibu yang jelas-jelas sedang hamil.
Rontoknya rambut seorang wanita bisa terjadi karena berbagai hal dan tidak semuanya berhubungan langsung dengan tingkat kesuburan.
WebMD menyatakan bahwa itu bisa terjadi karena penyakit autoimun, masalah tiroid, anemia, psoriasis, dan bahkan kehamilan.
Walau demikian, rambut rontok dan rambut mulai menipis juga merupakan gejala penyakit Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS).
Jadi jika sudah banyak rambutmu yang mulai rontok, segera periksakan ke dokter.
Selain kesuburan, gejala ini bisa juga menandakan banyak hal lain.
Bisa jadi karena kamu terlalu stres atau depresi.
Obat-obatan tertentu juga bisa menurunkan nafsu untuk berhubungan intim.
Namun, perlu dicatat bahwa endomentriosis juga dapat menyebabkan hasrat seksual seorang wanita menurun.
Endomentriosis dapat menyebabkan kemandulan bagi para wanita.
Berat badan yang tiba-tiba naik bisa menjadi tanda lain dari penyakit PCOS.
Selain memiliki kelebihan androgen, wanita dengan PCOS juga memiliki resistensi insulin yang lebih tinggi.
Hal ini membuat kebanyakan wanita yang menderita gangguan hormon mengalami kenaikan berat badan.
Sekali lagi, beberapa gejala di atas belum pasti terjadi karena masalah kesuburan.
Namun, lebih baik kamu segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami lebih dari gejala ini.
Dilansir Grid.ID dari laman Grid Health, tanda pertama infertilitas adalah kegagalan untuk hamil setelah mencoba selama lebih dari 1 tahun.
Jika suami-istri sudah menjalani hubungan seksual secara teratur tanpa menggunaan kontrasepsi lebih dari 1 tahun tetapi tidak berhasil untuk hamil, maka sudah waktunya mereka menghubungi dokter untuk berkonsultasi.
Kriteria 1 tahun ini juga sangat bergantung pada usia.
Untuk pasangan yang berusia di bawah 35 tahun, maka harus menunggu 1 tahun, sementara jika lebih dari 35 tahun maka hanya harus menunggu selama 6 bulan.
Tetapi untuk yang berusia lebih dari 35 tahun disarankan untuk langsung berkonsultasi sebelum menikah untuk mendapatkan saran terbaik mengenai kehamilan.
Jika tidak mendapat menstrusi secara teratur diikuti dengan jarak antara menstruasi terlalu jauh atau terlalu dekat, maka ini sudah merupakan tanda peringatan ketidaksuburan pada wanita.
Terdapat gejala-gejala lain seperti nyeri punggung, nyeri pinggang, kram perut, darah menstruasi terlalu banyak, terlalu sedikit, atau pada beberapa kasus siklus menstruasi berhenti sama sekali.
Ketidakteraturan menstruasi ini merupakan bisa saja tanda dari gangguan ovulasi.
Tetapi bisa saja tanda ini tidak ada hubungannya dengan ovulasi.
Jadi segera periksa ke dokter jika memiliki tanda ini.
Jika mendapat siklus menstruasi yang tidak teratur, nyeri, periode menstruasi yang terlalu pendek atau terlalu panjang, hal tersebut juga merupakan tanda ketidakseimbangan hormonal.
Ketidakseimbangan hormonal dapat merupakan tanda adanya infertilitas.
Kita dapat mengalami gejala seperti rambut menipis, depresi, jantung berdebar-debar, dan penurunan nafsu seksual.
Walaupun tanda yang disebutkan tadi tidak berarti menderita infertilitas, tetapi tidak ada salahnya mencoba mengonsultasikannya dengan dokter.
Keguguran berulang adalah peristiwa yang bukan saja menyedihkan, tapi bisa membuat trauma.
Seorang wanita disebut mengalami keguguran berulang jika terjadi lebih dari dua kali.
Dari semua kehamilan, sekitar 15-20 persen akan berakhir dengan keguguran dan 75 persen diantaranya terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan.
Umumnya dokter akan menduga adanya infertilitas setelah mengalami keguguran 3 kali atau lebih secara berturut-turut.
Memang tanda ini belum pasti, tetapi jika mengalami 3 kali keguguran berturut-turut kamu bisa menduga penyebabnya adalah infertilitas.
Diwartakan Kompas.com, beberapa penyebab keguguran berulang antara lain gangguan tiroid, tumor jinak di rahim, atau gangguan pembekuan darah.
Menurut Dr.Ruth Lathai, profesor obsetri dan ginekologi dari Stanford University School of Medicine, kondisi tersebut bisa diatasi.
Untuk mencegah keguguran berulang, sebaiknya calon ayah dan ibu melakukan pemeriksaan dengan detil.
Pemeriksaan yang disarankan antara lain tes hormonal, pengukuran ketebalan dinding rahim, tes kromosom, dan juga tes imunologi.
(*)
Source | : | Kompas.com,Jogja.tribunnews.com,health.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |