Perbincangan ini lantas mendapat respon kurang baik dari banyak pihak.
Mengutip Kompas.com, anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relations Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Abdul Halik Malik meminta semua pihak menyampaikan informasi mengenai Covid-19 secara jelas sehingga tak menimbulkan kebingungan di masyarakat.
"Sebaiknya tidak memberikan informasi dan harapan yang berlebihan sebelum itu teruji atau terbukti," kata Abdul Halik Malik.
Menurut Abdul Halik Malik, jika yang bersangkutan memang mempunyai temuan baru, sebaiknya didaftarkan.
Demikian pula jika ada hasil penelitian terkait obat Covid-19 yang diklaimnya, seharusnya dipublikasikan.
"Berikan kesempatan kepada otoritas yang berwenang dan pihak-pihak yang kompeten untuk ikut menyampaikannya ke publik, masyarakat sudah dibanjiri oleh berbagai misinformasi," tutur Abdul Halik Malik.
"Mari tetap bijak dalam berbagi informasi, beri kabar yang baik dan benar," pinta Abdul Halik Malik.
Selain Abdul Halik Malik, Dokter Achmad Yurianto selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan yang pernah menjadi Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 juga memberikan tanggapannya.
Dokter Achmad Yurianto, atau yang akrab disapa Yuri itu menganggap, apa yang disampaikan Prof Hadi Pranoto sebagai pembodohan.
Betrand Peto Menginjak Usia 20 Tahun, Sarwendah Ungkap Harapannya untuk sang Putra
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Asri Sulistyowati |
Editor | : | Asri Sulistyowati |