Akan tetapi, Roro Fitria lebih memilih untuk merawat keris-kerisnya karena termasuk peninggalan dari almarhumah sang ibunda tercinta.
"Alhamdulillah dalam proses hijrah ini, nyai harus bijak dalam memilah dan memilih mana yang bener-bener merupakan suatu adat istiadat budaya, mana yang sudah terbelokkan dari syariat islam," ujar Roro Fitria.
"Jadi untuk memandikan keris sepertinya sudah tidak lagi, namun harus tetep merawat. Merawat dalam arti membersihkan karena itu merupakan benda-benda pusaka peninggalan almarhumah mama," sambungnya.
Lantas, Roro Fitria mengatakan sesudah berhijrah dirinya hanya menganggap keris sebagai adat istiadat.
Hal itu dikarenakan dirinya sudah mulai memperdalam ilmu agama dan lebih mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa.
"Sesudah hijrah nyai memandangnya itu hanya adat istiadat budaya. Kalau pertanyaan tersebut ditanyakan kepada para sultan rajaratu akan mempunyai statement seperti nyai pada jaman dahulu kala," ungkap Roro Fitria.
"Setelah nyai mendekatkan diri kepada Allah SWT, nyai berpedomannya lebih ke aqidah ajaran agama islam jadi tak ada statement buruk atau tidak buruk. Ini kembali ke keimanan dan kepercayaan masing-masing," kata Roro Fitria.
Bahkan, wanita yang akrab disapa nyai itu juga sudah berkomunikasi dengan beberapa pondok pesantren untuk memperdalam ilmu agamanya.
"Jadi nyai sudah berkomunikasi kepada berbagai pondok pesantren untuk bisa mencari ilmu-ilmu Allah lagi untuk menguatkan pribadi nyai, supaya mengukuhkan istiqomah kepada hijrah nyai," pungkasnya.
(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |