Operasi pengangkatan tonsil secara konvensional dilakukan dengan menggunakan pisau bedah.
Cara lain yang lebih modern dilakukan dengan menggunakan elektrokauter atau mikrodebrider.
Namun, kedua cara tersebut tetap memiliki risiko perdarahan dan menyisakan nyeri cukup lama.
Teknologi radiofrekuensi merupakan cara pengangkatan tonsil yang cukup banyak dipakai.
Dengan menggunakan gelombang radio dan suhu yang rendah, tingkat pemulihan pasca-operasi menjadi lebih cepat.
Menurut dr Agus, seminggu pasca-operasi pasien sudah bisa makan seperti biasa.
Meskipun demikian, ia menyarankan agar makanan yang bisa menimbulkan iritasi, seperti makanan pedas, asam, terlalu panas atau dingin dihindari dulu.
Baca Juga: Didi Kempot Dikabarkan Alami Code Blue Asma Sebelum Meninggal Dunia, Begini Penjelasan Ahli Medis
Berpotensi menyebabkan asma
Sementara itu, sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) membawa kabar buruk bagi orang-orang yang menjalani operasi tonsilektomi dan adenoidektomi.
Rupanya, pengangkatan tonsil dan adenoid pada anak-anak meningkatkan kemungkinan infeksi saluran pernapasan atas dan asma ketika mereka dewasa.
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,sains.kompas.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta N |