Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Radang amandel (tonsilitis) yang tidak ditangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya.
Setahun yang lalau, YouTuber dan artis Ria Ricis pernah menjalani operasi amandel yang telah dideritanya selama dua tahun.
Seperti diwartakan Grid.ID sebelumnya, wanita yang akrab disapa Ricis ini mengungkapkan, dirinya harus mengonsumsi makanan tertentu usai amandelnya diangkat.
Hal tersebut agar kondisi tenggorokan Ricis secepatnya membaik.
"Harus bubur, lunak, lembut, makan es yang banyak. Jadi pemirsa, kalau mau ke rumah bawa ice cream yang banyak ya biar bisa cepet sembuh," ungkap Ria Ricis saat ditemui Grid.ID di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2019).
Di samping itu, usai menjalani operasi, ia mengaku bahwa dirinya menjadi lebih sering dianjurkan beristirahat.
Operasi yang dijalaninya ini sekaligus menjadi bonus tersendiri bagi Ricis, di mana belakangan ini dirinya mengaku terlalu memforsir tubuhnya untuk bekerja.
Hal tersebut lantaran saking giatnya untuk terus-menerus bekerja, yang tanpa disadari tubuhnya menjadi kelelahan dan akhirnya mempengaruhi daya tahan tubuhnya.
"Banyak sekali yang bilang harus istirahat, sepertinya memang iya, karena kemarin hampir 24 jam kerja. Karena emang Ricis ngerasa emang aku sehat banget sampai semuanya aku kejar-kejar, jadi nge-drop," jelasnya.
Baca Juga: Usai Jalani Operasi Amandel, Ria Ricis Gelar Pengajian dan Bagi-bagi Bingkisan ke Anak Yatim
Selain itu, wanita kelahiran Batam ini juga mengungkapkan bahwa dirinya harus puasa berbicara, hingga sempat tak bicara sama sekali selama seharian.
Bahkan, Ricis melakukan komunikasi dengan orang terdekat harus melalui pesan singkat elektronik.
Amandel atau tonsil adalah jaringan limfe yang berada di sisi kanan dan kiri kerongkongan.
Organ ini merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Karena itu, tidak semua kasus radang amandel perlu diangkat.
Baca Juga: Bolak-balik Rumah Sakit hingga Harus Jalani Operasi, Ria Ricis Sakit Apa?
Pada tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri, pemberian antibiotik bisa dilakukan, selain pemberian antinyeri dan penurun demam.
Menurut dr Agus Subagio SpTHT dari RS Puri Indah Jakarta, ada beberapa indikasi yang menjadi pertimbangan dokter untuk melakukan tonsilektomi (pengangkatan tonsil).
Misalnya, sudah terjadi berulang kali, anak mengalami kejang demam, bau mulut, atau menyumbat jalan napas.
Baca Juga: Oki Setiana Dewi Bongkar Sifat Buruk Ria Ricis yang Dianggapnya Tidak Mencerminkan Sikap Profesional
“Mengingat tonsil adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh, tidak semua tonsil yang membesar harus dibuang, kecuali infeksi sudah terjadi berulang kali atau efek buruk tonsil sudah melebihi manfaatnya, misalnya menutupi jalan napas,” ujarnya seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Operasi pengangkatan tonsil secara konvensional dilakukan dengan menggunakan pisau bedah.
Cara lain yang lebih modern dilakukan dengan menggunakan elektrokauter atau mikrodebrider.
Namun, kedua cara tersebut tetap memiliki risiko perdarahan dan menyisakan nyeri cukup lama.
Teknologi radiofrekuensi merupakan cara pengangkatan tonsil yang cukup banyak dipakai.
Dengan menggunakan gelombang radio dan suhu yang rendah, tingkat pemulihan pasca-operasi menjadi lebih cepat.
Menurut dr Agus, seminggu pasca-operasi pasien sudah bisa makan seperti biasa.
Meskipun demikian, ia menyarankan agar makanan yang bisa menimbulkan iritasi, seperti makanan pedas, asam, terlalu panas atau dingin dihindari dulu.
Baca Juga: Didi Kempot Dikabarkan Alami Code Blue Asma Sebelum Meninggal Dunia, Begini Penjelasan Ahli Medis
Berpotensi menyebabkan asma
Sementara itu, sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) membawa kabar buruk bagi orang-orang yang menjalani operasi tonsilektomi dan adenoidektomi.
Rupanya, pengangkatan tonsil dan adenoid pada anak-anak meningkatkan kemungkinan infeksi saluran pernapasan atas dan asma ketika mereka dewasa.
Hasil ini didapat setelah para peneliti mempelajari data kesehatan nasional Denmark dari 1,2 juta anak-anak kelahiran 1979 sampai 1999 selama 30 tahun.
Anak-anak ini termasuk 17.500 yang menjalani adenoidektomi, 12.000 yang menjalani tonsilektomi, dan 31.000 yang mengalami keduanya.
Orang-orang yang pernah mengalami operasi tonsilektomi dan adenoidektomi ditemukan memiliki risiko terkena infeksi saluran pernapasan atas setidaknya dua persen lebih tinggi daripada mayoritas orang.
Peningkatan ini bahkan bisa mencapai dua kali lipat.
Baca Juga: Hati-hati! Ibu Hamil Konsumsi Gula Berlebih, Tingkatkan Risiko Asma dan Alergi pada Anak
Perlu kamu ketahui, secara umum orang dewasa memiliki kemungkinan 12 persen untuk mengalami penyakit ini.
Penulis utama studi dan peneliti asal University of Melbourne, Sean G Byars, PhD, mengatakan, hasil kami menunjukkan isu penting, apakah manfaat dari operasi melebihi risiko morbiditas jangka pendek dan jangka panjang?
Asosiasi risiko jangka panjang yang kami temukan memberikan perspektif baru untuk dipertimbangkan.
Baca Juga: Hati-Hati! Lilin Aroma Terapi Dapat Sebabkan Asma Hingga Kanker Paru-Paru, Ini Penjelasan Para Ahli
Akan tetapi, beberapa dokter THT, termasuk Drs. Nikhila Raol dan Steven Goudy dari Emory University School of Medicine yang diwawancarai oleh Healthline, Kamis (14/6/2018), mengingatkan pentingnya berhati-hati dalam menggunakan statistik sebagai argumen.
Raol berkata bahwa hasil ini hanya menunjukkan kepentingan statistik bukan klinis.
Goudy juga mempertanyakan mengapa tidak ada satu pun dokter medis yang terlibat dalam studi.
Lalu, keduanya juga mengkritisi pemilihan data yang digunakan untuk membuat kesimpulan.
Pasalnya, data tidak memasukkan alasan di balik operasi tersebut.
“Kebanyakan orang tidak masuk ke klinik dan minta tonsilnya diangkat tanpa alasan. Laporan ini tidak mendiskusikan hal tersebut,” ujar Goudy.
Baca Juga: Priyanka Chopra Akui Menderita Asma, Yuk Kenali Penyebab dari Penyakit Ini
Terakhir, bagaimanapun kondisimu termasuk merasa ada yang tidak beres dengan amandel, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan segera, ya!
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,sains.kompas.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta N |