Mereka juga membandingkan tingkat kebocoran menstrual cup dengan produk sanitasi lainnya.
Ditemukan bahwa tingkat kebocoran menstrual cup dengan pembalut maupun tampon sama.
Bahkan, satu studi menemukan kebocoran menstrual cup secara signifikan lebih sedikit daripada tampon maupun pembalut.
Yang lebih penting lagi, ternyata pemakaian cawan menstruasi ini tidak meningkatkan risiko terkait infeksi.
Lalu, apa yang membuat masih banyak orang ragu menggunakan menstrual cup? Intinya, kurangnya pengetahuan dan kepedulian.
Di antara 69 situs pendidikan yang dipelajari sebagai bagian dari riset, hanya 30 persen yang menyebut menstrual cup sebagai opsi.
Sementara 77 persennya lebih memilih pembalut dan 65 persennya tampon.
Jika anak-anak perempuan yang memasuki masa pubertas tak diperkenalkan dengan cawan menstruasi sebagai opsi, maka tak heran jika lebih banyak yang memilih menggunakan tampon atau pembalut.
Menstrual cup memiliki beberapa manfaat berikut:
- Para peneliti menemukan bahwa dalam jangka lebih dari 10 tahun, penggunaan satu menstrual cup bisa membuat kita berhemat daripada menggunakan tampon atau pembalut.
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |