Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Setelah meresahkan warga di Kabupaten Tangerang, oknum penembakan misterius akhirnya terungkap.
Baru-baru ini polisi berhasil mengamankan tindak kriminal yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab itu.
Bak main game ala koboi di jalan raya, pelaku penembakan ini melakukan aksinya sesuka hati untuk melukai korban.
Melansir informasi dari TribunJakarta.com pada Selasa (11/8/2020), Aparat Polres Tangerang Selatan akhirnya berhasil amankan pelaku.
Ya, tak hanya sendirian, rupanya pelaku penembakan ada tiga orang.
Kapolres Tangsel AKBP Iman Setiawan mengungkapkan, ketiga tersangka adalah Clerence Antonius (19), Christoper Antonius (19) dan Evans Ferdinand (27).
Tujuh kali beraksi di berbagai lokasi, kini para pelaku telah membuat delapan orang mengalami luka.
Usut punya usut, rupanya aksi penembakan yang dilakukan tiga oknum tersebut telah berjalan sejak Juni 2020 lalu.
"Karena kita mendapatkan laporan masyarakat sebanyak tujuh kali dan korban delapan orang."
"Dan akhirnya dari ketujuh kegiatan yang mereka lakukan itu menimbulkan korban delapan orang," ujar Iman di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong, Tangsel, Selasa (11/8/2020).
Dari laporan korban, polisi menemukan kesimpulan bahwa pelaku acap kali melakukan tindak penembakan tersebut di berbagai wilayah.
Tak hanya di wilayah Tangerang Selatan namun juga di wilayah Tangerang Kota.
"Jadi area yang menjadi sasaran mereka melakukan kegiatan ini bukan hanya di Tangerang Selatan tapi juga Tangerang Kota," ujarnya.
Ketiga tersangka ditangkap di bilangan Kota Tangerang, pada Senin malam (10/8/2020).
Sementara itu polisi juga telah menyita barang bukti berupa tiga pucuk airsoftgun, satu kotak peluru gotri, 37 butir peluru mimis dan satu unit mobil yang digunakan untuk melancarkan aksi penembakan.
Atas perbuatan itu, ketiga tersangka dijerat pasal berlapis, tentang penganiayaan dan penggunaan senjata api, pasal 170 ayat 2e KUHP dan atau pasal 351 ayat 2 KUHP dan atau 353 ayat 2 KUHP dan atau Undang-undang darurat nomor 12 tahun 1951.
Sebelumnya melansir informasi dari Kompas.com, korban penembakan yang terakhir dikabarkan seorang mahasiswa bernama Wilibrodus Obe.
Baca Juga: Tak Disangka, Implan Payudara Selamatkan Hidup Wanita Ini dari Penembakan yang Terjadi di Kanada
Saat melintas Jalan Raya Serpong, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Obe mengaku mendengar suara tembakan yang membuatnya terhenti.
Sempat merasakan ada sesuatu yang masuk kedalam tubuhnya, Obe mulanya tak sadar apabila dirinya telah tertembak.
"Memang pas ditembak kaget. Cuma nggak kepikiran kalau itu tembakan. Jadi saya berhenti sebentar terus saya jalan terus, nggak merasa," ujarnya.
"Tahu-tahunya sudah sampai tempat tujuan, baru terasa kalau sakit, ya nyeri gitu, keringatan."
"Saya merasa ada sesuatu di dalam gitu, saya minta lihatin pas dibuka bekas tembakan," imbuhnya.
Atas kejadian tersebut, Obe harus menjalani operasi lantara peluru yang menyisip di tubuhnya pecah di dalam.
"Pas di-rontgen ada pelurunya satu di dalam. Karena pelurunya itu kayak pecah jadi dua bagian kata dokter harus dioperasi besar," pungkasnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |