Menurut Sutarman, peristiwa ini baru pertama kali terjadi.
Ia pun meminta BPBD Jember untuk berkoordinasi dengan Muspika setempat agar kesalahpahaman seperti ini tak terulang.
“Agar tidak terjadi lagi, harus ada koordinasi yang lebih inten dari BPBD kepada Muspika atau desa,” ujarnya.
Baca Juga: Tepat di Hari Ulang Tahun ke-60, Aktor Kawakan Antonio Banderas Umumkan Positif Terinfeksi Covid-19
Sementara itu melansir informasi dari Kompas.com, suka duka menjadi petugas pengubur jenazah pasien covid juga dirasakan sejumlah pihak lain.
Tim pengurus jenazah Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Sukapura, Muhammad Hanifurrohman menceritakan ketidaknyamanan saat memulasarakan jenazah pasien covid-19.
"Kami sudah lengkap memakai APD, memang tidak pernah pakai APD yang begitu ketat, yang begitu gerah, panas dan tidak nyaman," kata Hanif dalam konferensi di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (12/6/2020).
Baca Juga: Menjadi Terlapor Kasus Obat Covid-19, Anji Siap Jalani Proses Hukum
"Mau ke kamar kecil saja, wah tahan dulu, tangani dulu, kan kalau ke kamar mandi katakanlah begitu, kita harus buka semua dan harus mengulangi lagi," ungkapnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Surya Malang |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |