Awalnya, uang koin seribuan ini sering dimasukan ke botol oleh adiknya.
Kemudian ayah dan ibunya juga turut serta melakukan hal tersebut hingga menjadi kebiasan keluarganya.
Saat hendak membayar uang kuliah, ia mengumpulkannya dalam satu plastik dengan nominal Rp 100 ribu dan membawa menggunakan sebuah kardus.
Kala ditimbang, total berat uang recehan tersebut mencapai Rp 17,5 kilogram.
Setelah uang recehan siap untuk dibayarkan, rupanya uang miliknya ditolak oleh pihak bank.
Alasannya, bank tempat ia membayar uang UKT tidak memiliki mesin penghitung uang recehan.
Sontak ia harus menukarkan recehan tersebut dengan uang kertas di minimarket terdekat.
Namun setelah uang kertas sudah di tangan, bank sudah tutup hingga ia harus kembali membayar pada hari berikutnya.
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |