Melaney merasa, sebagai orang tua, ia ingin mengambil semua rasa sakit putranya hanya untuk dirinya saja.
"Lo pengen pindahin penyakit itu ke tubuh lo. Tapi kan realitanya nggak bisa kaya gitu. It really broke my heart (ini benar-benar membuat hatiku hancur)," kata Melaney sembari mengelus dada.
Tawa Melaney seketika benar-benar hilang di saat ia menceritakan semuanya.
Baca Juga: Face Shield Memberikan Perlindungan yang Lebih Baik dari Virus Corona Dibanding Masker? Yakin?
Hatinya hancur lebur saat mengingat kejadian tersebut.
Melaney berdoa setiap hari agar Tuhan mengangkat penyakit anaknya.
"Tiap hari aku doa sama Tuhan. Tuhan, kapan dia bisa sembuh? Suami lagi nggak ada, pertolonganku cuma angkat tangan ke Tuhan aja," kata Melaney sembari mengusap air mata yang mengalir di pipinya.
Perjuangan Melaney tak sia-sia.
Kini, sang putra telah sembuh dari penyakitnya usai 5 bulan berjuang melawan penyakitnya.
Courage sudah bisa bermain-main kembali, berlari dan bahkan tubuhnya kembali menggemuk usai sempat kehilangan berat badan.
Putra kesayangan Melaney itu juga sudah lepas dari alat uap selama 2 bulan ini.
"Dia bisa sehat, lari-lari, naik sepeda. Hampir 2 bulan ini, aku nggak pernah lagi pakein nebulizer lagi. Kita berikhtiar pada manusia, namun yang menyembuhkan adalah Tuhan," tutup Melaney dengan senyum di bibirnya.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Irene Cynthia Hadi |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |