Sementara itu, eBay langsung melarang penjualan hand sanitizer dan masker.
Aksi yang dilakukan dua bersaudara ini kemudian digagalkan pihak berwenang di Tennessee.
Sabtu (14/3/2020) malam, Jaksa Agung Tennessee Herbert Slatery III memerintahkan Colvin bersaudara untuk berhenti menjual atau membeli hand sanitizer lagi.
Mereka juga kemudian diinvestigasi atas penimbunan barang dan menaikan harga jual. Tak ingin masalah semakin serius, dua bersaudara itu menyesali perbuatannya.
Akhirnya Matt Colvin berniat mendonasikan hand sanitizer yang telah ditimbunnya, untuk orang-orang yang lebih membutuhkan.
Matt memperbarui lapak e-commerce nya yang menulis bahwa produk-produk tersebut akan disumbangkan.
"Hand sanitizer yang muncul di artikel NYT akan disumbangkan ke gereja lokal," katanya.
Baca Juga: Ingin Wajah Glowing Tapi Kulit Sensitif? Pastikan Skincare Kamu Tidak Mengandung 3 Bahan ini!
Pada Minggu (15/3/2020), staf dari Kejaksaan Umum, terlihat mengangkut belasan kotak dari tempat penyimpanan hand sanitizer milik Matt Colvin dan saudaranya.
Mereka juga diperingatkan agar tidak lagi menimbun produk-produk medis di tengah bencana pandemi virus Corona.
"Kami tidak akan menoleransi penggelembungan harga pada saat genting seperti ini, dan kami akan mengambil tindakan tegas untuk menghentikannya," tutur Jaksa Umum General Herbert H. Slatery III.
Menaikkan harga barang yang produksinya terbatas saat keadaan darurat merupakan tindakan ilegal di Amerika Serikat.
Jika ada yang mengetahui atau melihat praktik penimbunan barang, mereka bisa melaporkannya ke polisi.(*)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul Kisah Nyata 'Karma' si Penimbun Ribuan Hand Sanitizer yang Berakhir Menyedihkan
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |