Bernama lengkap Haya binti al-Hussein, ia menjadi istri keenam Syekh Mohammed.
Ia menjadi sosok liberal bagi monarki Dubai, tetapi atas pemikiran modernnya, Putri Haya memilih mengikuti jalan seperti Putri Shamsa dan Putri Latifa, kedua anak Syekh Mohammed.
Baca Juga: Sang Ayah Meninggal Dunia, Cakra Khan: Aku di Sini Bersama Bapak..
Hal ini karena ia mengetahui penyiksaan yang dilakukan suaminya kepada kedua putri tersebut.
Ancaman pembunuhan yang diterima istri keenam Syekh Mohammed tersebut juga sangat banyak, dan berasal dari sang suami sendiri.
Mulai dari ancaman berupa peringatan langsung, ancaman berupa senjata api di ranjangnya, dan beberapa hal lain.
Salah satunya adalah saat anak terakhir Putri Haya, Zayed, dicuci otak oleh ayahnya sendiri jika mereka sudah tidak membutuhkan ibu Zayed lagi.
Putri Haya sampai saat ini membawa kedua anaknya, Putri Jalila dan Zayed ke Inggris.
Ia membawa keduanya pada 15 April 2019 setelah pada 7 Februari 2019 Syekh Mohammed menceraikannya dengan hukum syariah tanpa sepengetahuannya sama sekali.
Sejak saat itu, Syekh Mohammed tanpa ampun mencari dan memaksa Putri Haya kembali ke Dubai untuk dijadikan tahanan atau lebih buruk lagi, dibunuh.
Putri Haya sampai saat ini berada di Inggris, dan pengadilan Inggris sendiri menghadapi kebingungan menghadapi kasus ini.
Pasalnya, Syekh Mohammed bukanlah orang sembarangan bagi Inggris.
Ia merupakan teman dekat dari Ratu Inggris dan memiliki aliansi yang baik dengan Inggris.
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Menguak Kekejaman Raja Biliuner Dubai, Salah Satu Orang Terkaya di Dunia yang Tega Kirim Bandit untuk Siksa Anak-anaknya, Bahkan Penjarakan Putri-putrinya Sendiri
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |