4. Minuman soda
Menurut hasil studi Institute for Health Clinic dan Harvard University Cleveland, pemanis tambahan di soda dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin sehingga bisa memicu terjadinya peradangan dan resistensi insulin.
Bila keadaan itu terus-terusan terjadi, suplai oksiden melalui pembuluh darah ke otak bisa mengalami penyumbatan akibat zat aktif yang terdapat dalam soda.
5. Makanan kaleng dan cepat saji
Baca Juga: Miris! Ruri Repvblik Sedih El Ibnu Tak dapat Royalti dari Lagunya Selama Sakit Stroke
Makanan kaleng dan cepat saji umumnya mengandung kadar sodium dan garam tinggi.
Konsumsi berlebihan dua zat ini dapat meningkatkan risiko terkena stroke.
Namun, bila kamu ingin tetap mengonsumsi makanan dengan kandungan sodium dan garam maksimal adalah 1.500 miligram (mg) perhari.
Hal ini sesuai dengan rekomendasi Asosiasi Jantung dan Stroke Amerika Serikat.
Oleh karena itu, sebelum membeli makanan kaleng dan kemasan baca dahulu label makanan dengan teliti.
Kamu juga wajib waspada dengan sodium dalam bentuk lain, seperti baking soda, baking powder, MSG (monosodium glutamate), disodium phosphate, sodium alginate yang biasanya ada pada ragam kue kering, roti, dan snack ringan dalam kemasan.
Jika kamu ingin meminimalisir risiko terserang stroke, ada baiknya segera mengubah pola makan dari tak sehat menjadi sehat.
Kurangi, bahkan bila perlu, tinggalkan jenis makanan berbahaya bagi kesehatan, seperti makanan manis, daging merah, gorengan, minuman soda, dan makanan kaleng tersebut.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |