2. Gangguan Saraf atau Neurologi
Beberapa kondisi neurologis dapat meningkatkan risiko impotensi.
Pasalnya, kondisi saraf memengaruhi kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan sistem reproduksi, yang bisa mencegah pria mencapai ereksi.
Gangguan neurologis yang bisa memicu impotensi antara lain:
· Penyakit Alzheimer
· Penyakit Parkinson
· Tumor otak atau tulang belakang
· Multiple sclerosis (MS)
· Stroke
· Epilepsi lobus temporal
Baca Juga: Dijamin Ampuh! Ini 7 Makanan yang Bisa Mengatasi Bau Vagina, Mulai dari Ubi sampai Yogurt
3. Efek Samping Obat
Mengonsumsi obat tertentu dapat memengaruhi aliran darah yang memicu impotensi.
Contoh obat-obatan yang bisa memicu impotensi antara lain:
· Penghambat alfa-adrenergik, termasuk tamsulosin (Flomax)
· Beta-blocker, seperti carvedilol (Coreg) dan metoprolol (Lopressor)
· Obat kemoterapi kanker, seperti simetidin (Tagamet)
· Depresan sistem saraf pusat (SSP), seperti alprazolam (Xanax), diazepam (Valium), dan kodein
· Stimulan SSP, seperti kokain dan amfetamin
· Diuretik, seperti furosemide (Lasix) dan spironolactone (Aldactone)
· Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), seperti fluoxetine (Prozac) dan paroxetine (Paxil)
· Hormon sintetis, termasuk leuprolida (Eligard).
Untuk menghentikan konsumsi obat-obatan tersebut, kita harus berkosultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |