Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Impotensi merupakan salah satu gangguan seksual yang paling ditakuti para pria.
Bahkan, menurut NHS ketika seorang pria mengalami impotensi, maka dirinya tidak akan mampu mempertahankan ereksi meskipun telah mendapatkan rangsangan.
Diwartakan melalui laman Grid Health, impotesi memang tidak mematikan, tapi kondisi ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap keharmonisan hubungan dengan pasangan.
Pria yang mengalami impotensi kerap berakhir dengan stres yang nantinya berpengaruh pada kesehatan secara keseluruhan.
Untuk itu, penting bagi setiap pria untuk mencegah kondisi ini agar tidak dialami.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengetahui penyebab impotensi sendiri.
Ada penelitian yang telah membuktikan bahwa ciri-ciri seorang pria memiliki gejala impotensi bisa dilihat dari kakinya.
Penelitian tersebut diketahui telah dipublikasikan di American Journal of Epidemology, dimana para peneliti mengatakan bahwa pria yang mengalami restless leg syndrome atau sindrom kaki gelisah punya potensi besar menderita impotensi alias disfungsi ereksi.
Baca Juga: Selama Ini Kita Salah Besar, Minum Air Putih Sebelum Tidur Justru Bawa Petaka Buat Tubuh, Waspada!
Temuan tersebut diperoleh setelah meneliti 11 ribuan pria yang mempunyai riwayat sindrom kaki gelisah.
Hasilnya peneliti menemukan jika 20 persen dari pria tersebut memang positif mengalami impotensi atau disfungsi ereksi.
Untuk penyebab impotensi yang terjadi pada penderita sindrom kaki gelisah ini diketahui disebabkan oleh kurangnya hormon dopamine dalam tubuh yang juga bisa menyebabkan skizofrenia.
Hormon dopamine ini merupakan neurotransmitter penting yang membuat alat vital pria bisa mengalami ereksi.
Sehingga kurangnya kadar hormon dopamin dalam tubuh tersebutlah yang kemudian menyebabkan impoten pada pria.
Nah, selain sindrom di atas, ternyata ada pemicu lain yang bisa menyebabkan impotensi pria.
Meski penyebab ini terlihat sederhana, tapi sangat berpengaruh pada kualitas seksual pria.
Perlu diketahui, selain berdampak negatif pada kehidupan seks, impotensi juga dapat menyebabkan depresi, stres, dan kurangnya rasa percaya diri.
Untuk mencegah dan mengatasi hal tersebut, kita tentu harus mencari tahu berbagai faktor yang memicu impotensi.
Dilansir Grid.ID dari Healthline via Kompas.com, berikut berbagai hal yang bisa memicu impotensi:
1. Gangguan Endokrin
Sistem endokrin tubuh menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme, fungsi seksual, reproduksi, suasana hati, dan sejenisnya.
Diabetes adalah salah satu contoh penyakit endokrin yang dapat menyebabkan pria mengalami impotensi.
Diabetes memengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan hormon insulin.
Salah satu komplikasi yang terkait dengan diabetes kronis adalah kerusakan saraf, yang turut sensitivitas pada organ intim.
Komplikasi lain yang terkait dengan diabetes antara lain gangguan aliran darah dan kadar hormon.
Kedua faktor ini juga dapat menyebabkan impotensi.
2. Gangguan Saraf atau Neurologi
Beberapa kondisi neurologis dapat meningkatkan risiko impotensi.
Pasalnya, kondisi saraf memengaruhi kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan sistem reproduksi, yang bisa mencegah pria mencapai ereksi.
Gangguan neurologis yang bisa memicu impotensi antara lain:
· Penyakit Alzheimer
· Penyakit Parkinson
· Tumor otak atau tulang belakang
· Multiple sclerosis (MS)
· Stroke
· Epilepsi lobus temporal
Baca Juga: Dijamin Ampuh! Ini 7 Makanan yang Bisa Mengatasi Bau Vagina, Mulai dari Ubi sampai Yogurt
3. Efek Samping Obat
Mengonsumsi obat tertentu dapat memengaruhi aliran darah yang memicu impotensi.
Contoh obat-obatan yang bisa memicu impotensi antara lain:
· Penghambat alfa-adrenergik, termasuk tamsulosin (Flomax)
· Beta-blocker, seperti carvedilol (Coreg) dan metoprolol (Lopressor)
· Obat kemoterapi kanker, seperti simetidin (Tagamet)
· Depresan sistem saraf pusat (SSP), seperti alprazolam (Xanax), diazepam (Valium), dan kodein
· Stimulan SSP, seperti kokain dan amfetamin
· Diuretik, seperti furosemide (Lasix) dan spironolactone (Aldactone)
· Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), seperti fluoxetine (Prozac) dan paroxetine (Paxil)
· Hormon sintetis, termasuk leuprolida (Eligard).
Untuk menghentikan konsumsi obat-obatan tersebut, kita harus berkosultasi dengan dokter terlebih dahulu.
4. Kondisi Jantung
Kondisi yang mempengaruhi jantung dan kemampuannya memompa darah dengan baik bisa menyebabkan impotensi.
Tanpa aliran darah yang cukup ke penis, pria tidak dapat mencapai ereksi.
Contoh gangguan jantung yang bisa memicu impotensi antra lain:
· Aterosklerosis atau suatu kondisi yang menyebabkan pembuluh darah tersumbat
· Kolesterol tinggi
· Hipertensi
5. Gaya Hidup dan Gangguan Emosional
Gangguan emosional juga bisa menghambat pria untuk mencapai ereksi.
Contoh gangguan emosional yang bisa memicu impotensi antara lain depresi dan kecemasan.
Penyalahgunaan obat-obatan seperti kokain dan amfetamin juga dapat menyebabkan impotensi.
Selai itu, konsumsi alkohol berlebihan juga bisa mempengaruhi kemampuan pria untuk mencapai ereksi.
(*)
3 Tahun Menghilang, Li Ziqi Akhirnya Comeback, Ini 5 Fakta Sang YouTuber Cantik Nomor 1 di China dan Alasan Sempat Hiatus
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |