Memiliki hubungan dekat, keduanya bahkan menjalin hubungan sebagai mitra kerja.
Menurut Kasatreskrim Polres Sukoharjo AKP Nanung Nugroho, HT dipercaya korban untuk bekerja sebagai sopir Suranto.
"Dia sering menjalankan ojek online milik korban. Jadi mobilnya milik korban, tapi yang menjalankan si pelaku," ungkapnya.
Selain menjalankan mobil korban untuk ojek online, pelaku acap kali menyewakan mobil Suranto untuk direntalkan.
"Kalau ada yang rental, dan butuh sopir, kadang-kadang dia (pelaku) yang pegang (sopir). Pelaku ini kerap ke rumah Suranto," terangnya.
Tragedi tragis ini, menemukan titik terang setelah mayat Suranto dan keluarganya ditemukan.
Pelaku berhasil diamankan 3 jam setelah penemuan lima jasad yang tergeletak di rumah Suranto.
Baca Juga: Terkunci di dalam Mobil Panas Selama 30 Menit, Dua Batita Ini Harus Meregang Nyawa
"Pelaku ditangkap tiga jam sejak jenazah satu keluarga ditemukan," ujarnya melalui sambungan telepon dikutip dari TribunSolo.com.
"Motifnya utang piutang.Jadi pelaku ini terlilit hutang. Mobil korban dijual ke dealer untuk menutup utang-utangnya."
"Untuk menghilangkan jejak, pelaku akhirnya menghabisi nyawa satu keluarga," pungkasnya.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,Tribun Solo |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |